HPN 2020 Melahirkan Deklarasi Banjarmasin
UNESCO telah menyatakan dan mengakui Indonesia adalah negara superpower atau adidaya kebudayaan di dunia.
Pernyataan tersebut merupakan suatu pengakuan bahwa Indonesia memiliki potensi kebudayaan yang luar biasa, tak tertandingi oleh negara manapun.
Akan tetapi kita belum sepenuhnya menyadari keadidayaan kita dalam kebudayaan. Oleh karena itu, PWI Pusat mengajak seluruh masyarakat untuk mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk memajukan kebudayaan.
Pers memiliki peran strategis dalam ikut mendorong pemajuan kebudayaan. Pada Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Kota Banjarbaru, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, PWI Pusat menyelenggarakan Anugerah Kebudyaan untuk Bupati/Walikota karena mereka memiliki posisi strategis dalam mendorong pemajuan kebudayaan di daerahnya masing-masing.
Tahun ini ada 10 Bupati/Walikota menerima Anugerah Kebudayaan. Mereka yakni Wali Kota Tanggerang Selatan, Wali Kota Banjarmasin, Wali Kota Ambon, Wali Kota Baubau, Bupati Tubaba, Bupati Halmahera Barat, Bupati Serdang Bedagai, Bupati Luwu Utara, Bupati Gunung Kidul, dan Bupati Tabalong.
Selain itu, PWI Pusat juga menggelar Dialog Kebudayaan dengan narasumber utama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi dan 10 Bupati/Walikota penerima Anugerah Kebudayaan di Banjarmasin pada Jumat, 7 Februari 2020.
Dialog Kebudayaan ini melahirkan "Deklarasi Banjarmasin". Deklarasi itu berbunyi sebagai berikut, "Kami Persatuan Wartawan Indonesia bersama Bupati/Walikota penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2020, seniman, budayawan, akademisi, dan pencinta kebudayaan mengajak semua pemangku kepentingan bersama-sama mendorong kebudayaan sebagai salah satu pilar pembangunan di Indonesia."
Deklarasi yang ditulis di atas kanvas itu ditandangi oleh Muhadjir Effendi bersama Bupati/Walikota penerima Anugerah Kebudayaan, Ketua PWI Pusat Atal S. Drpari, Dewan Juri Anugerah Kebudayaan, dan Ketua Pelaksan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat Yusuf Susilo Hartono.
"Menjadi kesadaran PWI bahwa pers sebagai pilar keempat demokrasi harus mengawal seluruh bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya kebudayaan dalam mewujudkan pemajuan kebudyaan untuk mencapai kebudayaan yang berkepribadian, salah satu pesan Trisakti Presiden Sukarno," kata Yusuf Susilo Hartono.
Ajaran Trisakti Bung Karno itu adalah berkedaulatan dalam bidang politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Advertisement