Hotel Ritz-Carlton Riyadh akan Dibuka, Setelah Dipakai Menahan Pangeran Al-Waleed bin Talal
Hotel Ritz-Carlton di Riyadh akan dibuka kembali pada 11 Februari mendatang, setelah lebih dari tiga bulan setelah menjadi tempat penahanan Pangeran Al-Waleed bin Talal dan para pangeran dan menteri dalam operasi antikorupsi.
Hotel mewah itu ditutup untuk bisnis sejak dimulainya penyelidikan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 4 November oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang telah mengonsolidasikan kekuasaannya sejak ditunjuk secara mengejutkan sebagai pewaris takhta kerajaan Arab Saudi pada Juni.
Seorang resepsionis hotel yang dihubungi melalui telepon mengonfirmasi kepada AFP bahwa pemesanan kamar sudah dapat dilakukan sejak siang pada 11 Februari.
Banyak tersangka dari kalangan atas, termasuk Pangeran Al Waleed bin Talal, telah dibebaskan dalam beberapa pekan terakhir dengan imbalan melakukan penyelesaian keuangan.
Jaksa Agung Sheikh Saud al Mojeb mengatakan bahwa 107 miliar dolar Amerika (sekitarRp1,44 kuadriliun) diterima sejauh ini di operasi itu dalam berbagai bentuk aset yang diserahkan, termasuk properti, sekuritas dan uang tunai.
Pangeran Mohammed (23), putra raja Arab Saudi, telah mempelopori tindakan keras terhadap korupsi di anggota-anggota pemerintah dan keluarga kerajaan selama tiga bulan terakhir. (afp)