Pastikan Penerapan 3M, Hotel Ini Bentuk Satgas Covid-19
Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi memiliki cara tersendiri untuk mengingatkan pelangganya yang lupa menerapkan protokol kesehatan, utamanya menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun (3M). Manajemen menyiapkan tim yang akan mengingatkan tamu dengan tulisan. Sehingga tidak menyinggung orang yang bersangkutan.
Resort Manager Ketapang Indah Hotel, Pungky Kusuma menyatakan, manajemen hotel telah membentuk tim satgas covid-19 beranggotakan 12 orang. Salah satu tugasnya mengingatkan tamu yang tidak menerapkan 3M seperti tidak mengenakan masker. Karena tidak jarang orang lupa menggunakan masker meski sebetulnya sudah membawa.
"Ketika ada orang tidak pakai masker, kita dekati dengan membawa tanda berupa tulisan wajib pakai masker. Tulisan itu kita tunjukkan pada orangnya tanpa kita bicara. Saat orang membaca dia akan sungkan sendiri," jelas Pungky, Senin, 9 November 2020.
Saat pengunjung masuk ke lobi, petugas hotel akan mengingatkan untuk menggunakan masker. Jika tidak menggunakan masker, maka tidak diperbolehkan masuk. Pungky menyebut, pegawainya acap kali berdebat dengan tamu yang bandel. Namun demi kebaikan bersama, hal itu tetap disampaikan dengan memberikan pemahaman.
"Kita juga gak pingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Karena ini musuhnya gak kelihatan," jelasnya.
Manajemen hotel juga memasang poster yang mencolok di halaman dan pintu masuk hotel berkaitan dengan kewajiban pakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan selama berada di lingkungan hotel.
Pungky menjelaskan, sejak awal Pandemi Covid-19 merebak, sebagai gerakan moral untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, Hotel Ketapang Indah memutuskan untuk tutup selama dua bulan. Tepatnya Bulan April dan Mei. Hotel baru buka kembali pada 2 Juni 2020.
"Satu bulan sebelum buka kami sudah berlatih mencari berbagai referensi yang mengacu pada standar WHO untuk bagaimana protokol kesehatan diterapkan," ujarnya.
Selama sebulan mencari referensi akhirnya dirumuskan gagasan sistem parkir dengan menggunakan barcode. Dengan sistem ini diyakini mampu meminimalisir kontak langsung dengan tamu Ketapang Indah.
"Barcode itu discan melalui masing-masing HP pengunjung hotel. Itu sebagai pengganti kartu parkir," ungkapnya.
Untuk menu restoran, sejak bulan Juni 2020 seluruh menu juga sudah menggunakan sistem scan barcode. Sehingga pengunjung tidak perlu membuka buku menu lagi. Kursi di restoran yang kapasitasnya 120 hanya diaktifkan sekitar 80 kursi saja.
"Lebih dari itu kami persilakan untuk menunggu sampai orang yang sudah makan selesai," tegasnya.
Seluruh kamar, lanjutnya, disterilkan dengan disinfektan sebelum dan setelah kamar dipakai tamu. Secara ekonomi, ada biaya ekstra yang harus dikeluarkan manajemen hotel. Namun hal itu merupakan bagian dari pelayanan.
"Kita harus melakukan disinfeksi agar secara psikologis tamu merasa tenang," tegasnya.
Untuk karyawan hotel, juga diterapkan protokol kesehatan secara ketat. Selain melayani tamu, karyawan juga selalu diingatkan untuk mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer dan memakai masker.
"Rapat manajemen kami adakan di kebun kami yang terbuka untuk menghindari ruang AC yang tertutup," pungkasnya.