Hotel Harris di Sunset Road Panen Wisman Luar Biasa
Hotel Harris di Sunset Road, Bali, panen besar. Gelombang wisatawan Tiongkok menyerbu semua persediaan kamarnya.
Spektakuler, angkanya menembus 1000 wisman. Tua-muda, laki-laki-perempuan, semua kompak merayakan Imlek di Bali.
Semua berbaur jadi satu bersama Konjen Tiongkok di Bali Chen Wei. Berdampingan hangat dengan Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana. Terlihat juga Kadispar Bali AA Yuniartha, Ketua Umum DPP ASITA Asnawi Bahar, Asdep Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenpar Vinsensius Jemadu dan industri pariwisata.
Para wisman Tiongkok ini tidak berakhir sampai di situ. Masih ada 15.000 turis Tiongkok lainnya yang bakal berlibur ke Bali dalam rangka libur Imlek 2018.
"Ini menandakan Bali adalah tempat istimewa untuk merayakan Imlek. Arti penting lainnya, Travel Warning pemerintah Tiongkok jadi tidak berlaku lagi," tutur Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata I Gde Pitana.
Tak ingin kehilangan momentum, beragam sambutan hangat pun langsung diberikan. Dari mulai atraksi budaya, suguhan gala dinner hingga live music, semuanya ditampilkan di Ballroom Hotel Harris Sunset Road.
Khusus untuk even Konjen Tiongkok di Bali, perayaan Imlek digelar dua hari di Harris Hotel Sunset Road, Bali. “Bali luar biasa. Suasana perayaan Imlek di Bali ternyata sangat mirip dengan Tiongkok. Yang merayakan Imlek, saya ucapkan Selamat Tahun Baru,” timpal Chen Wei, Konjen Tiongkok di Bali.
Chen Wei memang terlihat total saat menggelar even perayaan Imlek di Bali. Dengan dukungan Kemenpar, Konjen Tiongkok di Bali terlihat all out menyiapkan segalanya.
Nuansa budaya Tiongkok yang didominasi warna merah tersebar merata di tengah acara. Bahkan seniman dari Provinsi He Nan, Tiongkok, ikut diboyong ke tengah acara. Itu belum termasuk pertunjukan Barongsai, pembagian angpao oleh Dewa Uang, Parade Kuliner, dan pembagian doorprize.
“Acara sangat padat dan menarik. Ada budaya Bali. Budaya Tiongkok. Ini seperti pertukaran budaya dua negara. Mudah-mudahan setelah ini wisatawan Tiongkok bisa berkontribusi lebih besar lagi terhadap perkembangan pariwisata Indonesia," pungkasnya.
Saat ini, Negeri Tirai Bambu jadi market utama pariwisata Indonesia. Dalam rentang waktu Januari-November 2017, sebanyak 1,97 juta warga Tiongkok
berkunjung ke Tanah Air.
Jumlah tersebut tumbuh 42,22% dari tahun sebelumnya. Nominalnya bahkan surplus 98.405 dari target. Jumlah masif itu turut berkontribusi bagi devisa
sebanyak USD1,9 miliar. Persentase spendingnya ada di posis tertinggi sebesar 92%.
Sepanjang 2017, total riil kunjungan wisman Tiongkok mencapai 2.055.351 orang. Di bawah Tiongkok, ada Australia yang mendonasikan angka kunjungan 1.188.499 wisatawan,
disusul India dengan jumlah 485.314 orang. Selanjutnya, ada 538.334
wisatawan dari Jepang dan 361.197 paspor Inggris yang datang ke
Indonesia.
Angka itu membuat Menpar Arief Yahya makin pede. Diapun makin getol mempromosikan pariwisata Indonesia kepada warga Tiongkok. "Saya jelaskan lagi Pak Presiden Jokowi saja sudah ke Bali, sejak 22 Desember 2017.
Di Bali, Pak Presiden juga bertemu dengan wisatawan mancanegara, bahkan selfie dengan para wisatawan dengan asyik dan nyaman. Jadi saya mengundang warga Tiongkok untuk berwisata ke Indonesia, termasuk ke Bali. Silakan merayakan Imlek, tahun baru di tempat yang indah dan destinasi nomor satu dunia versi Trip Advisor 2017," Gong Ci Fa Cai!" tutur Arief Yahya. (*)