Hotel Halal Terbesar di Bangkok itu Bernama Al Meroz
Label halal betul-betul menjadi tren di Thailand. Tak hanya soal makanan, tapi juga restoran dan hotel. Seperti apa hotel halal di negeri yang mayoritas beragama Budha ini?
Saya mendapat cerita tentang hotel tersebut dari Manat Suebsantikul, konsultan direktur The Halal Science Center Chulangkorn University di Bangkok.
Manat pria berwajah India. Ia wakilnya Prof Manai Dahlan, cucu pendiri Muhamadiyah KH Ahmad Dahlan, yang memimpin lembaga tersebut.
Manat bercerita, ada hotel halal yang berkembang sangat bagus di Bangkok. Namanya Al Meroz. Menurutnya, hotel halal ini tidak hanya menarik turis muslim. Tapi juga turis non muslim dari Eropa.
"Mereka lebih menginginkan hotel yang tenang dan tidak ada keributan karena minuman keras," katanya kepada ngopibareng yang berkunjung ke The Halal Center di Bangkok.
Hotel Al Meroz terletak di daerah Ramkhangheng. Sekitar 30 menit dari pusat kota ibukota negeri gajah itu. Ke arah timur dari pusat kota Bangkok.
Meski kota pinggiran, tempat Al Meroz berdiri kotanya tertata rapi. Lebih hijau, bersih dan banyak bangunan modern bertingkat. Banyak sungai dengan air yang masih bening.
Kebetulan, saya bersama rombongan harus mengunjungi salah satu tempat di wilayah tersebut. Saat makan siang, kami diarahkan ke restoran Sophia. Restoran halal di wilayah tersebut.
Eh...ternyata Sophia berada dalam satu komplek dengan hotel Al Meroz. Restoran itu sangat bersih dan membikin para tamunya kerasan. Selain menunya enak, tersedia tempat salat yang wangi dan dingin.
Sesaat menunggu teman selesai salat, datanglah seorang pria berjas dengan tongkat di tangan. Masih belum terlalu tua. Ia memasuki restoran sendirian. Tapi semua karyawan yang sebagian besar berjilbab itu hormat.
"Itu pemilik Hotel Al Meroz dan Sophia," bisik Kun Roni, pria yang selama di Bangkok menemani kami. "Beruntung," batin saya sambil mendekati pria tersebut.
Ia pun menyalami dengan ramah setelah saya mengenalkan diri dari ngopibareng.id, newsportal yang sedang berkembang di Jatim. Juga bersama Anet Adilla dari Kedubes RI Bangkok.
Nama pria itu Rausak Mulsap. "Hotel ini milik keluarga. Bukan hanya punya saya pribadi," ujarnya merendah. Dalam kartu namanya, Rausak ditulis sebagai Presiden dan CEO Al Meroz.
Ia pun mengajak saya untuk ke hotelnya. Hanya jalan 100 meter dari restoran. Hotel yang megah. Masuk lobi, langsung terasa nuansa timur tengah. Sedangkan eksteriornya modern minamalis.
Hotel yang memproklamirkan diri sebagai The Leading Halal Hotel (Pelopor Hotel Halal) memiliki 242 kamar. Jumlah kamar itu termasuk kamar suite dengan luasan 30-60 meter persegi.
Di setiap kamar ada penunjuk arah kiblat. Juga tersedia sajadah. Semua makanan dijamin halal berdasarkan sertifikat dari the Gulf Halal Centre dan the Central Islamic Council of Thailand.
Ada kolam renang. Hanya saja penggunaannya diatur dengan dipisahkan antara keluarga, laki-laki dan perempuan. Hotel ini tidak sampai menanyakan kepada tamu apakah sudah menikah atau belum. Itu urusan privacy.
Selain itu, juga ada ballroom yang bisa menampung tamu sampai 1500 orang. Tempat ini biasa untuk pesta perkawinan. "Kami memang juga menyediakan paket pernikahan," kata Natthakorn Watcharapreeyakorn, front office manajer.
Rausak bercerita, sebelum ada Al Meroz sebetulnya sudah ada hotel halal di Bangkok. Tapi mereka tidak berani mempublikasikan karena takut kehilangan pelanggan lamanya.
"Kami justru sejak berdiri sudah langsung mempublikasikan diri sebagai hotel halal. Alhamdulillah, respon dari pelanggan sangat bagus," tambah Rausak.
Disebutkan, saat low season seperti saat ini, tingkat hunian hotelnya mencapai 80 persen. Sebagian besar tamunya adalah turis muslim yang datang dari berbagai penjuru dunia.
Dia mengakui jika ada 20 persen tamunya yang non muslim. Mereka turis dari Eropa yang mencari ketenangan saat berlibur. Mereka yakin di hotelnya tak akan ada keributan karena tidak boleh dan tidak tersedia alkohol.
Natthakorn menambahkan jika para krew Garuda Air sedang bernegosiasi untuk pindah ke hotelnya. "Dalam waktu dekat, Timnas sepak bola Indonesia juga akan menginap di sini," tambahnya.
Karena permintaan pasar, Al Meroz juta akan membangun hotel setara bintang 3. Yang ada saat ini setara bintang 4. Rencana hotel baru dibangun di sebelah restoran Sophia. Jadi masih dalam satu kompleks.
Menurut Natthakorn, semula keluarga Rausak semula hanya memiliki restoran Sophia. Setelah banyak turis muslim yang datang, baru terpikir untuk membangun hotel sehingga para turis itu juga mendapatkan hotel yang muslim friendly.
Komitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar, label halal menjadi sesuatu yang mengemuka di Thailand. Tidak hanya produk makanan, tapi juga hotel dan transportasi maupun logistik halal. (arif afandi)