Hotel China Lokasi Karantina Corona Ambruk
Sebuah hotel yang digunakan sebagai fasilitas karantina terkait wabah virus corona di China ambruk, Sabtu 7 Maret 2020. Sekitar 70 orang disebut terjebak dalam reruntuhan.
Dikutip dari AFP, Minggu 8 Maret 2020, setidaknya 38 orang sejauh ini telah diselamatkan dari puing-puing Hotel Xinjia, Quanzhou.
Usai ambruk, hotel yang diresmikan pada Juni 2018 dengan 80 kamar itu memperlihatkan kerangka bajanya. Massa tampak berkumpul di area gedung.
Para pejabat setempat belum mengonfirmasi soal kemungkinan korban meninggal dalam kecelakaan itu. Pihak berwenang Quanzhou mengatakan lebih dari 700 pekerja penyelamat telah dikerahkan ke tempat kejadian bersama dengan ambulans, alat berat ekskavator dan crane.
Sementara itu, perwakilan dari Beijing juga disebut tengah dalam perjalanan ke Quanzhou untuk memberi bantuan.
Dalam video yang diposting Beijing News menunjukkan para pekerja penyelamat memanjat puing-puing dan membawa orang ke mobil ambulans.
“Saya berada di sebuah pompa bensin dan mendengar suara keras. Saya melihat ke atas dan seluruh bangunan runtuh. Debu ada di mana-mana, dan pecahan-pecahan kaca beterbangan,” kata seorang saksi mata dalam sebuah video yang diposting di aplikasi streaming Miaopai.
“Saya sangat takut, tangan dan kaki saya menggigil,” katanya.
Seorang saksi bernama Chen, mengatakan kepada Beijing News bahwa kerabat termasuk saudara perempuannya telah dikarantina di hotel sesuai peraturan setempat setelah kembali dari provinsi Hubei, tempat virus corona muncul.
Dia mengatakan, mereka telah dijadwalkan untuk pulang setelah menyelesaikan 14 hari isolasi.
“Saya juga dikarantina (di hotel lain) dan saya sangat khawatir, saya tidak tahu harus berbuat apa. Mereka sehat, mereka mengukur suhu setiap hari, dan tes menunjukkan bahwa semuanya normal.”
Quanzhou adalah kota pelabuhan di Selat Taiwan di provinsi Fujian dengan populasi lebih dari 8 juta. Diketahui, Quanzhou memiliki 47 kasus infeksi COVID-19. Hotel Xinjia kemudian dirancang ulang untuk menampung orang-orang yang baru-baru ini melakukan kontak dengan pasien positif corona.
China sebelumnya memiliki rekam jejak bangunan ambruk. Hal itu disebut tak lepas dari sejumlah pelanggaran prosedur keselamatan dalam infrastruktur.