Hore! Surabaya Masuk Level 2 Risiko Rendah Covid-19
Surabaya kini berstatus Level 2 risiko rendah penularan Covid-19. Hasil ini lebih cepat dari target yang dibuat oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Eri sebelumnya menarget Surabaya bisa turun level dari 3 menuju 2, dalam jangka waktu sepekan.
Berdasar hasil asesmen level yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia per tadi Sabtu, 4 September 2021 malam , Surabaya masuk dalam Level 2 (risiko rendah).
Dari hasil hitungan Kemenkes RI sesuai panduan dari World Health Organization (WHO) ada beberapa faktor yang membaik, dalam beberapa minggu terakhir. Di antaranya, berdasar transminsi komunitas untuk kasus konfirmasi mendapat skor 2 dengan total mingguan 31,04 persen. Lalu rawat inap RS mendapat skor 3 dengan presentase 21,09 persen, kemudian angka kematian skor 3 dengan presentase 2,91 persen.
Kemudian berdasar kapasitas respon dinilai memadai. Rinciannya, angka testing (positivity rate) 1,61 persen, kemudian tracing (rasio kontak erat) 18,47 persen, dan treatmen (bed occupancy rate) 16,54 persen.
"Berdasarkan data yang dirilis oleh asesment situasi kemnekes RI, Surabaya sudah masuk level 2," kata Juru bicara satgas Covid-19 Jatim dr Jibril Makhyan, ketika dikonfirmasi, Minggu, 5 September 2021.
Ia memaparkan, BOR di Surabaya per hari ini sebesar 18,16 persen. Sedangkan, angka kematian karena Covid-19, hanya berkisar di angka 3,08 per 100 Ribu penduduk tiap minggunya.
Sebelumnya, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Achmad Yusep Gunawan, optimis Kota Pahlawan bakal mencapai Level 2.
Hal tersebut diucapkan Yusep, ketika berada di Mapolrestabes Surabaya, pada Jumat, 3 September 2021. Dia bahkan, optimis jika Surabaya bakal mencapai Level 2 dalam waktu dua meinggu kedepan. "Pak Kapolda tanya target Minggu depan atau dua Minggu kedepan bisa tidak Surabaya Level 2? Saya jawabnya optimis bisa", kata Yusep, kepada media.
Untuk mengupayakanya, pihak kepolisian bakal bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal bekerja sama dalam melakukan 3T, yakni Testing, Tracing dan Treatment.
Di sisi lain, Yusep juga berharap agar masyarakat berpartisipasi dalam upaya menurunkan Level PPKM tersebut. Yakni dengan menerpkan protokol kesehatan dengan ketat. "Kami bersama Pemkot Kota Surabaya dan Stakeholder yang ada terus melakukan 3T untuk memutus rantai penularan,” jelasnya.
Diketahui Surabaya berstatus Level 3 pada awal PPKM diperpanjang. Status Level 2 dicapai dalam sepekan. Dengan kondisi yang kian membaik ini, Walikota Surabaya Eri Cahyadi berharap perekonomian bisa kembali bergerak secara masif dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat yang sudah lama terdampak.
Laporan Fariz Yarbo dan Andhi Dwi Setiawan.
Advertisement