Hore! Bappeko Pastikan Surabaya akan Punya MRT
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Kepala Bappeko, Eri Cahyadi, memastikan bahwa kota Surabaya akan memiliki transportasi publik berbasis rel, yakni Mass Rapid Transit (MRT).
Hal itu diungkapkan Eri Cahyadi kepada ngopibareng.id , Senin 29 Juli 2019 di Balai Kota Surabaya.
Menurut Eri, MRT adalah salah satu prioritas pembangunan transportasi publik oleh Pemkot Surabaya. MRT akan dibangun untuk menghadapi ancaman kemacetan yang akan mengancam Surabaya di masa mendatang.
“MRT sedang kami kaji untuk jalur dan semuanya. Pastinya itu akan mengurangi kemacetan di Surabaya untuk kedepannya,”ujar Eri.
Meski begitu, ia menuturkan, pembangunan MRT tak akan bisa dimulai di masa jabatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Sehingga ia meminta masyarakat Surabaya untuk sedikit bersabar terkait pembangunan MRT.
“Presiden Joko Widodo sudah perintahkan kota lain bangun MRT seperti Jakarta. Kami mulai kajiannya, namun tak bisa dibangun/ground breaking selama jabatan Bu Risma. Aturannya 'kan tidak boleh, karena ibu (Risma) tinggal 2 tahun lagi. Nah, proyek ini 'kan lebih dari 4 tahun pasti,” lanjutnya.
Kini, sebelum pembangunan transportasi publik seperti MRT ataupun Busway, Eri bersama jajarannya Bappeko dan Pemkot Surabaya sedang fokus dalam penyempurnaan transportasi fedeer yang akan menyokong trasnportasi utama.
“Kami bangun fedeernya dulu sekarang. Dari perumahan/pemukiman ke stasiun/terminal, jadi nanti waktu MRT dan Busway sudah dibangun, tidak bingung untuk menuju ke stasiun/terminal utamanya. Jadi ada konektivitas,” kata Eri.
Ia juga memastikan, proyek pembangunan MRT adalah proyek strategis milik Pemkot Surabaya. Sehingga meskipun nantinya Surabaya memiliki Wali Kota baru, proyek MRT dan Busway akan tetap berjalan.
Sebelumnya, Risma juga sempat memiliki keinginan untuk membangun transportasi publik berbasis rel di Surabaya, yakni dengan pembanguna Suro Trem. Bahkan telah melalui kajian mendalam dari beberapa pihak.
Selain itu juga sempat ada penutupan sebagian jalan di Raya Darmo untuk digunakan sebagai maket video Suro Trem. Namun ternyata proyek itu batal karena tak adanya restu dari Pemerintah pusat. Batalnya proyek Tram, akhirnya membuat Risma mengalihkan tranportasi publik Surabaya ke Suroboyo Bus, yang kini telah beroperasi di jalan-jalan protokol Surabaya.
Kini, Eri berharap pemerintah pusat merestui pembangunan MRT Surabaya, sehingga bisa cepat digunakan oleh masyarakat. (alf)