Honor Kader Surabaya Diwacanakan Naik, DPRD Surabaya Peringatkan Dampaknya pada APBD
Insentif atau honorarium dari Kader Surabaya Hebat (KSH) diwacanakan naik sampai dua kali lipat dari awalnya sebesar Rp531 ribu, pada tahun anggaran 2025 ini.
Menyikapi wacana tersebut, anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Mochamad Machmud mengatakan, bila benar rencana kenaikan honor KSH direalisasikan, pastinya seharusnya melalui telah melalui perhitungan yang matang dari Walikota Surabaya. Apalagi, Presiden Prabowo telah menginstruksikan dan menggencarkan efisiensi penggunaan APBN/APBD.
“Sekarang kita hitung honor KSH sekarang Rp 351 ribu kali 28 ribu jumlah KSH. Kemudian kali 12 bulan. Kalau naik 2 kali lipat nanti, berarti setahun beban APBD Rp356 milyar. Ini belum honor RT/RW. Nambah insentif berarti nambah beban juga,” ucapnya, Selasa 4 Februari 2025.
Politikus Demokrat ini juga mengatakan, nilai anggaran itu menjadi beban APBD Kota Surabaya yang jumlahnya tidak sedikit. Pagu anggaran untuk memberi honor kepada KSH dapat membangun sekolah 3 lantai yang menghabiskan anggaran sekitar Rp15 milyar. Anggaran itu pun bisa dimanfaatkan selama bertahun-tahun.
“Sedangkan KSH ini bukan ASN, bukan pegawai PPPK atau honorer, tapi bisa menyerap APBD. Ada yang memang satu-satunya pendapatan hidup keluarga itu dari KSH. KSH minta naik karena beban kerjanya berat. Tapi sebenarnya itu bisa diatasi kalau kerja PNS nya maksimal,” imbuhnya.
Oleh karena itu, mantan Ketua DPRD Kota Surabaya ini juga meminta supaya pemerintah kota benar-benar memanfaatkan keberadaan KSH bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Bukan hanya dirasakan oleh golongan tertentu saja.
“Karena KSH ini diberi insentif dari APBD yang merupakan uang rakyat dari seluruh golongan, semua masyarakat. Mereka membantu kerja-kerja pemerintah kota, dan kalau mau ditambah insenstif, maka harus siap beban kerja ditambah juga,” tegasnya.
Advertisement