Hong Kong Diterjang Gelombang Kedua Pandemi Covid-19
Hong Kong dilaporkan sedang berperang melawan peningkatan kasus Covid-19 setelah disebut sukses meredam laju penyebaran Covid-19. Kasus hariannya kini mencapai 100, dibanding rata-rata 10 kasus pada bulan lalu.
Pimpinan pemerintahan Hong Kong Carrie Lam mengatakan sistem rumah sakit di Hong Kong terancam kolaps jika kasus Covid-19 terus meningkat tajam. Ia mengatakan jika kotanya sedang " berada dalam serangan wabah komunitas yang meluas," dan ia meminta agar warganya berdiam di dalam rumah.
Dalam sebuah pernyataan, Lam memperingatkan warga Hong Kong atas serangan wabah Covid-19. Ia meminta agar warganya menerapkan protokol kesehatan seperti social distancing dengan ketat dan tinggla di rumah selama mungkin.
Pernyataanya mengikuti tambahan 106 kasus Covid-19 baru pada Selasa. Pada Senin, Hong Kong melaporkan kasus baru sebanyak 145.
Sejumlah aturan baru pun ditetapkan sejak Rabu, 29 Juli 2020. Di antaranya larangan makan di restoran, pembatasan perkumpulan dengan hanya dua orang dari dua rumah berbeda yang boleh bertemu. Pemerintah juga mewajibkan penggunaan masker di tempat publik. Tempat lain seperti bar, sanggar senam, dan salon kecantikan diumumkan lebih dulu untuk segera ditutup. Hong Kong kini mencatat sedikitnya 3.002 kasus dengan 24 pasien meninggal.
Sebelumnya, bagian dari negara China ini dianggap sebagai satu negara yang sukses menekan sebaran Covid-19. Hong Kong menutup perbatasan dengan China sejak awal wabah diumumkan, memperkenalkan sistem pelacakan, dan menerapkan aturan lainnya. Hasilnya, berminggu-minggu kota ini tak menemukan kasus baru.
Namun, mengikuti dibukanya berbagai aktivitas normal, penularan lokal kembali meningkat. Rata-rata penularan mencapai 120 dibanding jumlah kasus dalam hitungan jari di awal bulan.
Akademisi setempat menduga, meningkatnya kasus akibat celah yang muncul di perbatasan Hong Kong. Kepada Global Times, seorang profesor bernama Jin Dongyan mengatakan jika pasien dari luar negeri kemungkinan membawa virus masuk dan memantik terjadinya penularan lokal. Pasien terakhir yang meninggal berasal dari rumah perawatan. Di tempat itu ditemukan 45 orang lainnya positif Covid-19.
Ilmuwan lokal juga khawatir jika jenis virus yang menular di Hong Kong adalah jenis baru dan memiliki daya rusak yang lebih kuat. Temuan menyebutkan jika virus mampu tak bermutasi selama 22 hari, sehingga disebut bisa beradaptasi denga baik pada manusia dan lebih mudah untuk menular. (Bbc)