Honda Turut Boikot Iklan Facebook
Sejumlah perusahaan besar di Amerika Serikat memboikot Facebook dengan tidak memasang iklan di platform tersebut. Sebab, Facebook dinilai tidak cukup bertindak mengatasi ujaran kebencian.
Perusahaan otomotif Honda turut memboikot Facebook dengan tidak memasang iklan di platform media sosial tersebut. Boikot dilakukan lantaran menilai Facebook gagal mengatasi ujaran kebencian.
"Pada Juli, American Honda akan menarik iklannya di Facebook dan Instagram, memilih untuk berdiri dengan orang-orang yang bersatu melawan kebencian dan rasisme. Ini sejalan dengan nilai-nilai perusahaan kami, yang didasarkan pada rasa hormat manusia," pernyataan resmi Honda, dalam sebuah unggahan di Twitter, Minggu 28 Juni 2020.
Aksi boikot ini diprediksi bakal mengurangi pendapatan Facebook. Berdasarkan data yang dilansir dari Motor Biscuit, pada 2018, Honda Motor Company membelanjakan 1,39 miliar dolar Amerika Serikat untuk iklan di Amerika Serikat.
Dalam 30 hari terakhir saja, Honda telah menghabiskan anggaran hampir Rp10 miliar untuk beriklan di Facebook. Data Ad Age juga menunjukkan Honda adalah pengiklan terboros ke-33 di Amerika Serikat.
Honda bergabung dengan 120 perusahaan lain yang memutuskan untuk ikut memboikot Facebook. Beberapa perusahaan besar yang ikut dalam aksi ini diantaranya Unilever, Coca Cola, dan The North Face.
Aksi memboikot Facebook ini diorganisir oleh sejumlah kelompok hak-hak sipil yang menyoroti konten-konten Facebook yang memberi tempat untuk rasisme dan juga hoaks.
Operator seluler Verizon Communications Inc juga memboikot Facebook dengan alasan tersebut dan berlaku mulai Juli. "Kami menghentikan iklan kami sampai Facebook bisa membuat solusi yang bisa diterima dan membuat kami nyaman," kata Verizon, dikutip dari Reuters, Jumat, 26 Juni 2020.
Kelompok pembela hak asasi manusia di AS mengadakan kampanye "Stop Hate for Profit". Mereka mengajak berbagai perusahaan untuk memprotes Facebook, sebagai jejaring sosial terbesar dunia, karena tidak cukup menangani ujaran kebencian, kekerasan dan misinformasi.
Merek perlengkapan mendaki gunung The North Face dan Patagonia juga menarik iklan mereka di Facebook. Patagonia menyatakan mereka menarik iklan di Facebook dan Instagram paling lambat akhir Juli 2020.
Es krim Ben & Jerry's turut menghentikan seluruh iklan berbayar di Facebook dan Instagram mulai 1 Juli mendatang.
Perusahaan Procter & Gamble Co, salah satu pengiklan terbesar di Facebook, menyatakan mereka sedang meninjau platform iklan dan menghentikan belanja jika terdapat konten berisi kebencian.
Adapun Unilever menegaskan tidak akan memasang iklan di Facebook, Twitter dan Instagram hingga akhir tahun. Alasannya, perusahaan menilai pengguna media sosial tersebut senang mengunggah ujaran kebencian yang membuat kondisi politik terpolarisasi. Unilever bertekad untuk mengawasi perkembangan ini dan meninjau ulang posisi perusahaan jika dibutuhkan.
"Melanjutkan iklan di platform tersebut saat ini tidak akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan komunitas," kata Unilever dalam pernyataan resmi yang dikirim melalui e-mail.
Unilever yang memayungi merek seperti mayones Hellmann's dan Axe diketahui memiliki anggaran iklan tahunan mencapai 8 juta dolar Amerika Serikat.
Facebook sendiri menghormati keputusan sejumlah perusahaan atau merek yang memboikot mereka.
"Kami sangat menghormati apapun keputusan merek dan fokus pada pekerjaan penting untuk menghilangkan ujaran kebencian dan memberikan informasi pemungutan suara yang kritis," kata Vice President Global Business Group Facebook Carolyn Everson.
Advertisement