Khofifah-Emil Kokoh Versi Survei LSI Denny JA Jelang Coblosan Pilgub Jatim
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak masih kokoh mendominasi jelang hari pencoblosan Pilgub Jatim 2024.
Berdasar hasil survei LSI Denny JA per 27 Oktober-3 November 2024, Khofifah-Emil masih mendominasi survei menggunakan simulasi kertas suara keduanya unggul 67 persen. Keduanya unggul jauh dari pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Ashumta (Gus Hans) di angka 19,1 persen, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 2,1 persen. Kemudian, suara tidak sah sebesar 0,6 persen, dan tidak memilih 11,2 persen.
"Khofifah-Emil semakin kokoh unggul atas paslon lain," ujar Peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakri Fauzan dalam keterangannya, Selasa 12 November 2024.
Ia menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menunjang keunggulan petahana. Salah satunya soal tingginya kepuasan masyarakat terhadap kinerja Khofifah-Emil di periode pertama.
"Kepuasan terhadap Khofifah sebagai Gubernur incumbent di angka 86,6 persen dan kepuasan terhadap Emil Elestianto Dardak sebagai Wakil Gubernur incumbent di angka 75,1 persen," imbuh Fadhli.
Lebih lanjut, Fadhli menyebut, secara personal popularitas Khofifah tertinggi dibanding calon-calon yang lainnya yaitu di angka 97,5 persen, dengan tingkat kesukaan di angka 94,2 persen. Sedangkan, popularitas Risma di angka 71,7 persen, popularitas Luluk baru di angka 21,2 persen.
Sementara posisi Emil sebagai cawagub Jatim memiliki popularitas 67,4 persen dan tingkat kesukaan 91,7 persen. Popularitas calon wakil gubernur lainnya masih berada di posisi yang rendah. Zahrul Azhar Asumta di angka 20,9 persen dan Lukmanul Khakim di angaka 15,3 persen.
"Tingkat kepuasan yang tinggi terhadap incumbent berdampak terhadap tingkat menginginkan kembali pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak untuk kembali menjadi Gubernur-Wakil Gubernur di periode mendatang. Sebanyak 70,6% dari pemilih di Provinsi Jawa Timur menginginkan incumbent untuk kembali memimpin," beber Fadhli.
Selain itu, ia menambahkan pemilih partai politik pengusung Khofifah-Emil sangat solid. Ditambah, pemilih dari PDI Perjuangan dan PKB yang mayoritas justru memilih Khofifah-Emil dibanding paslon yang diusung kedua partai tersebut.
Hasil survei menunjukkan, 74,1 persen pemilih PKB justru memilih Khofifah-Emil. Sedangkan 46,7 persen pemilih PDIP memilih Khofifah-Emil.
"Data ini memperlihatkan bahwa banyak masyarakat yang pilihan partainya tidak selaras dengan dukungan partai ke pasangan calon. Paslon Khofifah-Emil dipersepsi oleh masyarakat lebih berpengalaman, berkepribadian baik, dan paling dekat dengan masyarakat dibanding pasangan calon lainnya," pungkasnya.