Hobi Menulis, Mahasiswi Unej Kini Punya Usaha Penerbitan Sendiri
Wardatul Hasanan sukses di bidang usaha penerbitan. Ia masih berstatus mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember (Unej). Mahasiswi angkatan 2021 asal Kabupaten Banyuwangi itu memiliki perusahaan penerbitan sendiri, CV. Perkasa Satu.
Kesuksesan yang diraih Warda, sapaan akrabnya, bukan diperoleh secara instan. Ia berjuang sejak duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah, di lingkungan pondok pesantren. Sejak kelas VIII MTs, Warga sudah aktif menulis. Ia menjadi salah satu siswi yang produktif di sekolahnya.
Warda sering menuliskan karyanya di aplikasi Wattpad. Dengan hobi menulis itu, ia kemudian mulai menulis novel. Beberapa karyanya beberapa kali diajukan ke penerbit agar diterbitkan. Namun, upaya Warda selalu kandas. Pihak penerbit selalu menolak dengan berbagai alasan.
“Berkali-kali saya ditolak penerbit, macam-macam alasannya. Salah satunya karena sebagai penulis pemula saya enggak punya uang untuk modal menerbitkan buku,” kata Warda, Senin, 10 Oktober 2022.
Alasan penerbit menolak karya Warda cukup menyakitkan baginya. Namun, ia tidak berputus asa. Warda semakin semangat menulis, bahkan mulai muncul cita-cita ingin memiliki penerbit sendiri. "Saya selalu memohon kepada Allah SWT," ujarnya.
Tidak sekadar mendirikan perusahaan penerbitan, Warda juga ingin menggratiskan biaya penerbitan bagi penulis pemula.
Sambil terus berdoa untuk mencapai cita-citanya, Warda masih terus aktif menulis. Salah satu karya Warda berjudul “Surat Hafalan Untuk Ustadz” akhirnya diterbitkan oleh RFM Pramedia Jember.
Surat Hafalan Untuk Ustadz menjadi karya Warda yang diterbitkan pertama kali oleh penerbit. Hal itu menjadi penyemangat tersendiri bagi Warda.
Ia terus berkarya. Hingga saat ini, ia sudah menulis sepuluh buku. Kebanyakan karyanya adalah novel bergenre romantis yang dibaluri nuansa Islam. Maklum Wardah lahir dan besar di lingkungan pesantren. Beberapa judul novelnya antara lain Allah Tahu Kamu Bisa, Hujan dan Luka, Merindu Muhammad dan lainnya.
Di tengah menikmati hobi menulisnya, Warda mencoba melamar kerja di sebuah penerbitan. Niat hati, Warda ingin banyak belajar tentang usaha penerbitan.
Warda bekerja di penerbitan tidak lama. Ia diberhentikan karena dianggap hanya akan menjadi pesaing bagi penerbit tempat ia bekerja.
Warda kemudian mulai berbagi pengalamannya kepada kakaknya. Kebetulan saat itu, kakaknya memiliki perusahaan, CV. Perkasa Satu.
Setelah bercerita, kakak Warda memberikan dukungan penuh, bahkan mempersilahkan Warda menggunakan CV. Perkasa Satu untuk penerbitan.
Tepat tanggal 11 Januari 2011, Warda mendirikan usaha penerbitan buku bernama CV. Perkasa Satu yang berada di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.
Langkah demi langkah ditapakinya, sehingga satu persatu order pencetakan buku diraihnya. Hingga saat ini sudah 170 buku dengan ISBN telah diterbitkan oleh CV. Perkasa Satu.
Meskipun menggunakan nama perusahaan milik kakaknya, namun Warda membangun usaha penerbitannya dengan modal tabungannya sendiri.
Dengan semangatnya, ia mampu membawa perusahaan penerbitan yang dirintisnya menjadi perusahaan yang mampu bersaing. Bahkan penerbitan milik Warda sudah menjadi anggota Ikatan Penerbit Indonesia atau IKAPI serta berlisensi hukum karena terdaftar di KemenkumHAM.
“Alhamdulillah, hingga saat ini CV. Perkasa Satu menjadi satu-satunya penerbitan buku di Banyuwangi yang sudah menjadi anggota Ikatan Penerbit Indonesia atau IKAPI serta berlisensi hukum karena terdaftar di KemenkumHAM sehingga bisa menerbitkan buku dengan ISBN termasuk mengurusi Hak atas kekayaan intelektual atau HAKI,” tambah Warda.
Kesuksesan yang diraih, tidak membuat Warda lupa akan janji dan komitmen yang dibuat sejak awal. Ia menggratiskan penerbitan bagi penulis pemula.
Bahkan program itu menjadi program unggulan CV. Perkasa Satu. Warda memberikan kesempatan kepada para penulis pemula yang baru memasuki dunia penulisan untuk mendapatkan akses mudah menerbitkan bukunya.
“Dari 170 buku yang kami terbitkan, 150 buku adalah buku karya pertama penulis pemula. Silakan teman-teman penulis pemula jika ingin menerbitkan bukunya bisa melalui kami,” ajak Warda.
Meskipun kini menjadi pengusaha penerbitan yang sukses, Warda masih bisa membagi waktu untuk kuliah. Warda mengandalkan kekompakan tim sebagai kuncinya.
Warda menjalankan program dan proyek penerbitan buku maka koordinasi secara online jadi pilihannya. Meski demikian, Warda tetap turun tangan secara langsung dalam proses penerbitan buku, seperti melakukan editing dan melayani konsultasi dengan penulis.
Bagi Warda, mahasiswa tidak sekadar berusaha lulus dengan predikat Cumlaude, lalu mencari pekerjaan. Namun, mahasiswa juga dituntut terampil dan menciptakan pekerjaan sendiri.
“Jadi lulus Cumlaude harus, lantas bekerja atau justru membuka lapangan pekerjaan. Kalau bisa tiga pulau terlampaui, kenapa harus satu,” pungkas Warda.
Advertisement