Hoax, Video Jenazah Covid Hilang Organ Tubuhnya
Jagat media sosial dihebohkan unggahan video yang menayangkan jenazah terkonfirmasi Covid-19 dengan narasi organ tubuhnya hilang. Tetapi video viral itu segera dibantah pihak keluarga korban dan Satgas Covid Kecamatan Paiton, yang menyatakan, video itu hoax.
Video berdurasi sekitar 12 detik itu menayangkan sesosok jenazah yang terbungkus kain kafan dilapisi plastik di Probolinggo. Terlihat seorang yang mencoba membuka kain kafan dan lapisan plastik sehingga sebagian wajah jenazah terlihat.
Masih versi unggahan video itu, sejumlah perempuan menangis dan menjerit histeris demi menyaksikan wajah jenazah itu berlumuran darah.
Tayangan itu semakin “ngeri” karena di sebuah grup Facebook (FB) disertai tulisan “orang sakit jantung di bilang corona lur, setelah meninggal mata satunya di congkel lur. hilang matanya lur, Paiton lokasi”.
Video tersebut diunggah kali pertama di grup Facebook oleh akun Bara Bere Bere, Jumat, 6 November 2020 sekitar pukul 10.30 WIB. Tetapi sekitar setengah jam kemudian, postingan itu hilang. Kemudian muncul lagi dengan pengunggah video dari akun berbeda.
Informasinya, jenazah tersebut bernama MA (49), warga Dusun Sukun, RT 003, RW 001, Desa Alastengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Jenazah diantarkan ke rumah duka oleh oleh tim medis RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo, Kamis, 5 November 2020 sekitar pukul 16.00 WIB.
Sekitar pukul 18.45 WIB jenazah tiba di rumah duka yang disambut warga dan keluarga. Jasad lalu dibawa ke musala Baitul Mustaqim untuk disholati. Setelah dibuka petinya, kondisi jasad yang berlumuran darah pada bagian kepala.
Narasi suara dalam video itu mengatakan, jenazah sudah diambil beberapa organ tubuhnya seperti bola mata dan ginjal.
"Hasil klafikasi dengan anak MA, tidak ada organ tubuh yang hilang, darah di wajahnya karena terjadi pendarahan saat ada guncangan di dalam mobil yang keluar dari mulutnya lalu mengalir ke muka dan kapas yg menutup mata," kata seorang kerabat korban.
Sementara itu, Camat Paiton Mohamad Ridwan memastikan kabar pengambilan organ pasien Covid-19 itu tidak benar. "Pembuluh darah jenazah pecah keluar melalui lubang tubuh justru dikira matanya tidak ada karena bagian wajah penuh darah," katanya.
Sementara itu terkait unggahan video heboh itu, Kapolsek Paiton, AKP Noer Choiri mengatakan, video itu tidak benar alias hoax.
"Memang benar, pihak keluarga sempat histeris menyaksikan jenazah dibuka, kemudian ditenangkan tokoh agama setempat. Tetapi informasi mata jenazah dicongkel sama sekali tidak benar,” katanya.
Kapolsek mengklarifikasi, memang ada darah yang keluar dari mata jenazah dan membahasahi kapas penutup wajah.
Hasil penelusuran polisi, kata Noer Choiri, peti jenazah dibuka kemudian jenazah dikeluarkan oleh pihak keluarga. Saat dikeluarkan, posisi jenazah terbalik (tertelungkup) dengan pendarahan memenuhi wajah jenazah, kapas penutup mata, dan sebagian kain kafan.
Setelah ditenangkan oleh pemuka agama, pihak keluarga kemudian memandikan jenazah tersebut. Setelah itu jenazah dikafani dan disalati.
"Pihak keluarga akhirnya tenang. Memang proses pemulasaraan jenazah tidak memakai protokol kesehatan,” kata kapolsek.
Advertisement