HOAX, Harga Vaksin yang Beredar di Media Sosial
Dalam dua hari terakhir ini, media sosial di Indonesia dihebohkan dengan informasi soal harga vaksin Covid-19. Dalam informasi yang beredar tersebut mencantumkan masing-masing harga vaksin Covid-19 dari berbagai merek. Mulai vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca sampai produksi Moderna.
Dalam informasi tersebut dicantumkan juga harga vaksin Covid-19 dari masing-masing produsen dengan kontra indikasinya.
Berikut daftar harga vaksin Covid-19
1. AstraZeneca
Harga : Rp57ribu/dosis.
Kontra indikasi : Nyeri sendi ringan di bagian suntikan dan kedinginan.
2. Sinovac
Harga : Rp200ribu/dosis
Kontra indikasi : 1. Memicu antibodi dalam usai empat pekan setelah disuntuk.
2. Anti bodi lebih rendah dibandingkan antibodi pasien sembuh.
3. Bio Farma
Harga : Rp200ribu/dosis.
Hasil kerjasama dengan Sinovac.
4. Pfizer
Harga : Rp283ribu/dosis
Kontra indikasi : Efektivitas 95persen saat uji klinis.
Harus disimpan dalam suhu minus 70 derajat celscius.
Inggris adalah negara pertama yang menggunakan.
5. Moderna
Harga : Rp 526ribu/dosis
Kontra indikasi : Efektivitas diklaim 100 persen mencegah penyakit parah Covid-19
Tingkat efektivitas 94,5 persen
Harus disimpan dalam suhu minus 20 derajat celcius.
6. Sinopharm
Harga : 2.150.000 (untuk dua kali suntik)
Kontra indikasi : Hasil uji klinis tidak ada efek samping serius. Proses uji klinis tahap III dilakukan Uni Emirat Arab.
Telah melewati uji klinis fase III di Brazil.
Namun atas informasi tersebut, pemerintah membantah telah mengeluarkan harga vaksin untuk masing-masing merek. Juru bicara pemerintah yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860/2020 memang telah menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan di Indonesia, yaitu vaksin produksi Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer/BioNTech, dan Sinovac.
"Namun, pemerintah belum menetapkan harga dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia. Informasi yang beredar saat ini tidak dapat dijadikan rujukan," kata Nadia lewat keterangan tertulis.
Dia juga mengimbau agar warga untuk menunggu pengumuman resmi pemerintah terkait vaksin dan vaksinasi Covid-19. Informasi resmi akan dapat diakses di situs kemkes.go.id, dan covid-19.go.id.
Advertisement