Hoaks Ukraina Menyerah ke Rusia, Presidennya Beri Klarifikasi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy mengatakan banyak berita bohong yang menyebut jika dirinya meminta agar warganya menyerah kepada Rusia. Ia pun menegaskan jika berita itu salah dan meminta semua warganya untuk berperang mempertahankan Ukraina.
Vlog Presiden Ukraina
Beredarnya kabar hoaks itu dinyatakan Presiden Ukraina dalam vlognya, yang beredar Sabtu, 26 Februari 2022. Di dalam vlog tersebut, terlihat Volodymyr berdiri di depan kantor kepresidenan di Kyiv, pada Sabtu pagi.
"Selamat pagi Ukraina. Belakangan banyak informasi palsu online, yang meminta tentara kita menyerah dan melakukan evakuasi," katanya di awal vlog tersebut dilihat di laman Al Jazeera.
Ia lantas menegaskan jika berita itu tidak benar, dan meminta agar warganya tetap mendengarkan dia. "Dengarkan saya di sini. Kita tidak akan menyerahkan senjata kita. Kita akan mempertahankan negara kita," tegasnya.
Ia melanjutkan, senjata Ukraina tak bisa diserahkan sebab bentuknya adalah kejujuran. "Dan kejujuran itu adalah bahwa ini adalah tanah kita, negara kita, anak-anak kita," tandasnya.
Presiden Ukraina itu kemudian menegaskan bahwa dia dan warga Ukraina akan mempertahankan tanah air mereka, beserta isinya. "Dan kita akan mempertahankan semua itu. Itu saja yang ingin saya sampaikan. Jaya Ukraina," katanya mengakhiri vlog tersebut.
Tuntutan Rusia
Sementara tanda-tanda Rusia akan mengakhiri operasi militer khusus yang berlangsung sejak 24 Februari 2022, belum terlihat. Rusia terlihat ingin menggulingkan pemerintahan yang terpilih secara demokratis di Ukraina.
Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, Ukraina adalah bagian dari Rusia. Ukraina modern semuanya diciptakan oleh komunis Uni Soviet. Namun kini Ukraina menjadi boneka negara Barat. Pernyataan itu disampaikan dalam surat Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu, diterjemahkan dari BBC.
Putin juga menyebut, jika Ukraina bergabung dengan NATO, negara itu nantinya akan mencoba mencaplok kembali Crimea. "Mari kita bayangkan jika Ukraina adalah anggota NATO, dan mulai melakukan operasi militer. Apakah kita akan berperang dengan NATO? Atau adakah kemungkinan lain? saya rasa tidak," kata Putin.
Hingga saat ini, Rusia menutup kemungkinan adanya perundingan diplomatik. Rusia hanya meminta Ukraina menyerah serta melucuti senjatanya.