Pertamini, Kontroversi tapi Dicari
Keberadaan pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menggunakan alat pompa, atau sering disebut Pertamini, hingga kini masih kontroversi. Satu sisi ada yang mengganggap ilegal karena tak mempunyai izin dan standar keamanan. Namun sisi yang lain, ada yang mendukung karena merupakan kepanjangan tangan dari rantai distribusi BBM.
Salah satu yang mendukung keberadaan Pertamini ini adalah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Dan Gas Bumi (Hiswana), Kabupaten Lamongan. Mereka menganggap keberadaan usaha Pertamini membantu penyaluran BBM hingga jauh kepelosok desa.
"Keberadaan pom mini membantu masyarakat yang tinggal di pelosok desa mendapat BBM dengan mudah. Warga tidak harus jauh-jauh membeli dan antre BBM di SPBU," kata pengurus Hiswana Lamongan Abdul Haris Yahya.
Dengan adanya Pertamini pun, menurutnya omzet penjualan BBM jenis Pertamax dan Pertalite dari sebagian besar SPBU di Lamongan mengalami kenaikan antara 20 hingga 30 persen.
Yahya yang juga direktur SPBU Siman ini mencontohkan di tempatnya setiap hari melayani pembelian BBM jenis Pertalite dan Pertamax dari pengusaha Pertamini hingga ratusan liter. Mereka berjualan di desa-desa di wilayah Kecamatan Maduran, Laren dan Pucuk.
Pemilik Pertamini selama ini juga patuh dengan aturan yang diterapkan PT Pertamina (Persero). Seperti saat pelarangan menggunakan jerigen dan diganti dengan drum besi, para pengusaha pertamini juga patuh.
"Selama ini kami juga selalu melakukan sosialisasi kepada pemilik usaha Pertamini agar selalu memperhatikan keamanan dan keselamatan," ujar Bendahara Hiswana Lamongan ini.
Hal senada juga dilontarkan pengawas SPBU Plaosan Kenthus. Pertamini memberikan kontribusi besar penjualan BBM di SPBU.
"Pertamini secara tidak langsung turut memasyarakatkan program pemakaian BBM nonsubsidi yang dicanangkan pemerintah," ujarnya
Keberadaan pertamini belakangan ini tumbuh subur di kota soto. Tidak hanya di kecamatan, di desa-desa pelosok banyak dijumpai penjual BBM eceran dengan menggunakan mesin ini. Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Desperindag) Lamongan terdapat 134 pengusaha Pertamini. (tok)