Hingga kuartal II/2019 Distribusikan Gas ke 352.433 Pelanggan
Pemenuhan kebutuhan gas menjadi salah satu kunci menekan subsidi energi. Untuk mempersiapkan hal tersebut, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) tengah menggenjot sejumlah pembangunan infrastruktur gas bumi.
Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN, mengatakan karakteristik cadangan-cadangan baru yang lebih cocok ditransportasikan dengan basis gas alam cair (LNG).
"Tampaknya pasar domestik membutuhkan kebijakan DMO [wajib pasok dalam negeri] LNG agar konsumen domestik dapat diproteksi guna meningkatkan daya saing dengan pasar ekspor,” ujarnya, Kamis 17 Oktober 2019.
Hingga kuartal II/2019, PGN telah mendistribusikan gas bumi ke 352.433 pelanggan dan pasokan untuk pembangkit listrik sebesar 932 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Ke depan, dengan hadirnya koneksi infrastruktur gas bumi Trans Jawa—Sumatra keandalan pasokan gas bumi bakal kian meningkat seiring dengan makin luasnya pasar..
Terkoneksinya jaringan infrastruktur gas Trans Jawa—Sumatra praktis tinggal menyisakan proyek Cirebon—Semarang dan Medan—Dumai. Sesuai rencana kerja PGN hingga 2024, perusahaan akan membangun sejumlah infrastruktur baru, di antaranya jaringan pipa transmisi dan distribusi masing-masing sepanjang 528 km dan 500 km.
Selain itu, ada tujuh LNG filling station untuk truk/kapal, lima FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga (jargas), dan 17 fasilitas LNG untuk menyuplai kebutuhan kelistrikan dan menjangkau wilayah geografis dengan karakteristik kepulauan di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan pembangunan infrastruktur gas bumi ibaratnya sebuah perlombaan maraton yang memiliki durasi jangka panjang, sehingga membutuhkan daya tahan yang kuat.
"Kami berupaya melakukan berbagai inisiatif agar gas bumi dapat dinikmati oleh lebih banyak pelaku usaha dan masyarakat. Sektor Petrokimia sebagai salah satu usaha strategis, termasuk salah satu prioritas pelayanan PGN," tuturnya.