Hingga Hari Terakhir, Menpar Arief Yahya Pantau Langsung Promosi Wonderful Indonesia di WTM London
Keikutsertaan Indonesia di ajang World Travel Market London ke-37, dipantau langsung Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menteri pun roadshow ke berbagai tempat untuk memastikan promosi Wonderful Indonesia ini menbawa kesuksesan.
Dalam pembukaan acara WTM London itu, Menpar mendapat kehormatan untuk duduk satu meja dengan Sekretaris Jenderal United Nations World Tourism Organization (UNWTO) Taleb Rifai serta host terkemuka CNN Richard Quest.
Menpar dalam kesempatan itu malah diminta untuk menyampaikan kalimat perpisahan (masa jabatan) kepada Taleb Rifai yang akan segera mengakhiri masa dua periode jabatannya, dari 2010 hingga 2017.
"Tentunya saya mengucapkan terima kasih kepada Mr Taleb Rifai dalam pengembangan industri pariwisata dunia melalui kebijakan-kebijakannya," ujar Menpar Arief Yahya.
Menpar juga mengucapkan terima kasih dan dukungan dari Taleb Rifai selama menjabat Sekjen UNWTO yang mengembangkan dunia pariwisata melalui berbagai dukungan penelitian. "Dan juga program-program UNWTO lainnya," jelas Menpar.
Sebelumnya, Menpar yang didampingi Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Inggris, Irlandia dan International Maritime Organization (IMO) Rizal Sukma, Deputi Pemasaran Mancanegara kemenpar I Gde Pitana dan Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika (ETTAA) Nia Niscaya menyambangi Gedung Baru KBRI London dan inspeksi kegiatan promosi Kemenpar di London.
Selama Oktober hingga November 2017, memanfaatkan momentum pelaksanaan event travel mart terbesar kedua setelah ITB Berlin ini, kampanye Wonderful Indonesia memang banyak memenuhi kota London. Sebanyak tiga billboard di London memasang promosi Wonderful Indonesia.
Pertama adalah Billboard berukuran 7,5m x 10m yang terletak di Victoria Station. Stasiun Victoria adalah stasiun kereta api bawah tanah utama di London. Stasiun ini berada di pusat kota London dan dekat dengan banyak tempat wisata termasuk Istana Buckingham dan Taman St. James.
Kedua adalah Billboard berukuran 10m x 8m yang terletak di Borough Market London. Borough Market merupakan tempat yang banyak dikunjungi wisatawan karena menjual berbagai jenis makanan dari seluruh dunia. Letaknya juga strategis di pusat Kota London.
Terakhir adalah Billboard berukuran 19,6m x 9,9m yang terletak di salah satu pusat keramaian London, yaitu 10 Great Eastern Street.
Tidak kalah menarik adalah, sejak 16 Oktober lalu, 180 unit Black Cab di London juga dibungkus dengan Wonderful Indonesia. Beragam gambar destinasi menarik dan indah yang dimiliki Indonesia terpampang dengan indah di seratusan taksi yang ikonik di London itu.
Soal ini, Menpar Arief Yahya mengatakan, Indonesia memang tampil dengan kekuatan penuh di ajang WTM London yang berlangsung hingga hari ini, 8 November 2017. Deretan promosi Wonderful Indonesia baik di billboard maupun black cab sengaja dihadirkan dalam menyambut momen WTM London.
"Kita harus memanfaatkan momentum untuk mendapatkan impression yang tinggi sehingga menjadi potensi yang besar untuk menaikkan branding Wonderful Indonesia," ujar Menpar Arief Yahya.
Terbukti, banyak pihak yang memuji langkah cerdas Menteri asal Banyuwangi ini. Bahkan saat diwawancarai oleh Sky News, hal tersebut menjadi tema utama. Pemasangan Wonderful Indonesia di Billboard dan Black Cab disebut sebagai cara yang unik dan cerdas, terutama dengan mengambil momentum penyelenggaraan World Travel Market London 2017.
Untuk itu, dengan semua "Kekuatan Penuh" yang dilancarkan Kementerian Pariwisata, diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam keikutsertaan Indonesia di ajang WTM London 2017.
Dimana paviliun Indonesia yang menempatkan Pinisi sebagai ikon, akan menjadi tempat bagi 50 pelaku industri pariwisata ternama yang akan menjual deretan destinasi berkelas di Indonesia. Dari mulai Borobudur, Bali, Komodo, Danau Toba, Raja Ampat dan lainnya.
Menpar mengatakan, berdasarkan data Kemenpar, hingga saat ini turis Inggris merupakan penyumbang terbesar turis Eropa ke Indonesia. Jumlah wisatawan asal Uni Eropa yang berkunjung ke Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai 1 juta orang. Inggris menyumbang 328.882 wisman ke Indonesia. Angka tersebut meningkat 21,9 persen dari tahun 2015 yang berjumlah 269.798 wisman.
"Dan hingga Agustus 2017, tercatat 244.638 turis Inggris berkunjung ke Indonesia. Ini menunjukkan 63,71 persen dari target kunjungan wisman Inggris. Kita harapkan hingga akhir tahun ini, target 384.000 turis Inggris bisa tercapai," ujar Arief Yahya.
Ia pun optimistis Wonderful Indonesia akan semakin berkibar menjadi top of mind di jagat pariwisata dunia.
“Apa yang tidak mungkin? Kita punya potensi, kita punya kemauan, dan kita harus punya kemampuan untuk menuju ke sana!” tegas Arief Yahya.(*)
Advertisement