Hindari Tes Acak, Pedagang Pasar Legi di Blitar Pilih Tutup Lapak
Pemerintah Kota Blitar menggelar tes acak Covid-19 kepada warga yang berada di sekitar Pasar Legi. Namun sayangnya, kegiatan ini diduga bocor ke telinga para pedagang dan konsumen yang terbiasa berbelanja di pasar ini. Terbukti, banyak lapak-lapak di Pasar Legi yang tutup tak berjualan. Padahal, Minggu biasanya menjadi hari ramai pembeli.
Meski kegiatan ini diduga sudah bocor, namun petugas gabungan dari Pemkot Blitar dibantu dari Polres Blitar tetap menggelar test acak dengan menggunakan rapid test antibody. Petugas gabungan hanya berhasil mendapatkan 53 sample pengetesan dari warga. Dari jumlah itu, sembilan di antaranya diketahui reaktif.
"Yang reaktif tes antibodi akan dilanjutkan dengan tes PCR (polymerase chain reaction)," ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan yang ikut mengawal kegiatan ini.
Sementara, kegiatan yang sama juga dilakukan di Kabupaten Blitar di hari yang sama. Test acak dengan menggunakan rapid test antigen digelar di depan Kantor Bupati Blitar di Kecamatan Kanigoro.
Karena sifatnya yang acak, tak semua pengguna jalan yang melintas dites dengan menggunakan rapid test antigen. Tes acak ini menyasar pengguna kendaraan roda dua amaupun roda empat.
Mereka yang diberhentikan petugas diminta menuju ke tenda untuk menjalani tes. Sebelum dilakukan pengambilan swab hidung, mereka diminta menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) untuk pendataan.
Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar sebenarnya sudah menyiapkan 200 unit tes antigen. Namun kegiatan yang digelar selama dua jam ini selesai sekitar pukul 11.00 WIB, hanya berhasil menjangkau 96 warga yang mau menjalani rapid test antigen. Dari 96 sampel tersebut, tak satu pun yang positif Covid-19.
Kabupaten dan Kota Blitar adalah dua dari 18 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur yang memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 11 Januari lalu dan rencananya akan berakhir 8 Februari nanti.
Saat ini, meski kini berstatus zona oranye, kedua daerah ini beberapa kali masuk kategori zona merah akibat penambahan kasus baru Covid-19 yang cukup tinggi.
Misalnya, pada 4 Februari lalu, Kabupaten Blitar kembali mencatatkan kasus baru tertinggi di Jawa Timur dengan 96 kasus, menjadikan total kumulatif kasus menjadi 3.756. Dalam hal jumlah kasus, Kabupaten Blitar menempati posisi ke-7 terbanyak di antara 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Di posisi pertama adalah Kota Surabaya dengan 20.120 kasus.
Sementara Kota Blitar, berdasarkan data 5 Februari, hanya mencatatkan tujuh kasus baru. Total kasus positif Covid-19 Kota Blitar menjadi 1.640.