Hindari Riya' Pengusaha Jombang Bagikan Sembako Tanpa Hura-hura
Ada kalanya seseorang itu ingin dipuji sebagai orang yang suka beramal dan membantu orang yang terhimpit kesulitan. Maka dari itu setiap membagikan sedekah selalu ingin dipublikasikan ke seantero jagat. Alasannya supaya kegemaran beramal baik itu bisa dicontoh orang lain, bukan untuk menyombongkan diri,
Sebaliknya ada orang selalu menyembunyikan diri kerika beramal, jangan sampai diketahui orang lain. Ibarat Ketika tangan kanan memberi jangan sampai tangan kiri mengetahui, untuk menghindari riya' yang dapat menghapus pahala dari amal ibadah seseorang.
Ulama kondang asal Rembang.
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, lebih dikenal panggilan Gus Baha, menyebut Riya' adalah memamerkan amal, ibadah atau prestasi kita kepada orang lain dengan tujuan mendapat pujian dan penghargaan darinya. Riya' ini adalah perbuatan hati yang tercela, bahkan itu dianggap sebagai asy-syirk al-ashgar (syirik kecil).
Dua pengusaha sukses kakak beradik Warsubi dan H Agung Wicaksono, warga Desa Bulak Mojokrapak Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Jawa Timur, adalah salah satunya orang yang menjahui riya'.
Setiap menjelang Idulfitri, ia membagikan sembako dan kepada tukang becak se Kabupaten Jombang, yang jumlahnya mencapai ribuan.
Mengingat jumlah tukang becak yang datang cukup, pembagian sembako tersebut dilakukan sejak Sabtu dinihari 6 April 2024 himgga sore hari.
Tukang becak yang datang itu dari berbagai desa dan kecamatan se Kabupaten Jombang dengan menunjukkan KTP.
Mereka berbaris dengan tertib di sepanjang jalan desa sambil membawa becaknya sendiri sendiri, sebagai syarat untuk mendapatkan sembako.
Setiap orang akan menerima kupon, untuk ditukarkan dengan sembako dan amplop berisi uang sebesar Rp200 ribu.
Seperti di TPS setelah menerima bingkisan kupun dan becaknya distempel, supaya tidak dipergunakan untuk antre lagi.
Beberapa pengemudi becak mengatakan setiap tahun menjelang lebaran semua tukang becak di Jombang menerima sembako dari Abah. Mereka bersyukur bisa untuk lebaran.
"Isinya ada beras, minyak goreng, gula ditambah daging ayam, bakso, sosis. Semuanya gratis syaratnya becak harus dibawa," kata Karyono pengemudi becak asal Peterongan. Sekarang tahun ketiga menerima sodaqoh dari pengusaha di Desa Mojokrapak.
"Saya antre mulai subuh, baru dapat pukul 09.00, antrenya panjang sekali sampai 1kilo meteran," katanya.
Salah seorang warga Tembelang Ustadah Nimatulmusofah mengatakan pembagian sembako seperti ini dilakukan setiap tahun.
Warsubi dan H agung Wicaksono ini merupakan pengusaha pemotongan ayam PT Palosari dan pabrik sosis, naget, bakso, dan ada beberapa usahan rumahan.
Sedangkan bantuan untuk warga Desa Bulak Mojokrapak, disebut tidak kurang-kurang. Hampir setiap bulan warga mendapat pembagian daging ayam, sosis, naget serta bakso ayam.
"Warga Desa Bulakrapyak sampai bosan makam daging ayam, disamakan dengan tahu lauk sehari warga," kata guru ngaji, itu Sabtu 6 April 2024.
Ustadah yang baru datang dari Jakarta itu menjelaskan, sudah berusaha mendapatkan informasi tentang jiwa sosialnya pada warga. Tapi selalu menolak, dia tidak suka publikasi yang terkait soal amal ibadah, karena menjahui riya'. Sebab itu namanya tidak pernah muncul di media.
Berkah Ramadan Bagi Pengemudi Becak
Ribuan tukang becak di Kabupaten Jombang, pada hari yang sama mendapat bantuan beras 5 kilogram dan uang Rp100.000 dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.
Pj Bupati Jombang, Sugiat mengatakan kegiatan ini merupakan pemberian bantuan terhadap 3.340 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jombang.
"Hari ini kita mengadakan pemberian bantuan terhadap penerima manfaat yang sudah terdata di dinas sosial. Dalam rangka untuk membantu warga kita yang masih butuh bantuan," ujar Sugiat.