Hindari Penyunatan, Khofifah Minta Penerima Bansos Cek Isi Amplop
Untuk menghindari prasangka buruk tentang penyunatan anggaran bantuan tunai langsung dana desa (BLT DD), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para keluarga penerima manfaat untuk membuka lebih dulu sebelum membawa pulang.
Khofifah juga meminta kepada kepala daerah di Jatim, melakukan hal yang sama. Sehingga semua pihak mengetahui nilai bantuan tersebut sesuai atau tidak.
"Saya juga meminta pak Bupati Trenggalek agar warganya yang menerima BLT-DD sebesar Rp600 ribu untuk membuka amplopnya. Biar sama-sama tahu nilainya sesuai atau tidak," kata Khofifah ketika melakukan video conference dengan Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin, Rabu 13 Mei 2020 di Gedung Negara Grahadi.
Permintaan Khofifah untuk membuka amplop bantuan tersebut, semata-mata karena ingin bantuan yang diterima oleh penerima BLT-DD utuh. Begitu pula jika warga diundang oleh pemerintah untuk penyerahan secara simbolis, maka jangan sampai ada pemotongan bantuan.
"Jadi, kalau yang dari jauh diundang ke sini (Grahadi) kan pakai transport. Maka ada biaya transport agar tidak mengurangi bantuan mereka senilai Rp600 ribu. Jadi, mereka tetap menerima bantuannya itu secara utuh," katanya.
Selain bantuan dari pemerintah provinsi Jawa Timur, Khofifah juga menyilakan para kepala daerah untuk mengambil keputusan memberikan bantuan secara pribadi kepada warganya, terutama kepada warga yang baru pulang kampung karena terdampak covid-19 dan kehilangan pekerjaan.
"Apakah mereka yang merantau dari Jabodetabek atau dari daerah lain. Pokoknya semua warga yang terdampak Covid-19, tidak semata-mata ada di dalam data terpadu Jaminan Kesejahteraan Sosial (JKS)," katanya.