Hindari Militer, Demonstran Myanmar Pilih jadi Spiderman
Protes melawan Junta Militer di Myanmar terus berjalan. Di antara demonstran, terdapat peserta aksi yang menggunakan kostum Spiderman. Di balik baju superhero, peserta protes hanya ingin agar dirinya selamat dari militer yang banyak menangkap demonstran.
Laki-laki yang dikenal dengan nama Spidey Htoo, berusia 28 tahun, mengaku baru saja kembali dari Singapura dan berniat merintis bisnisnya di Myanmar. Namun, pandemi membuat rencananya mundur. Dan kini, ia khawatir kudeta yang berlangsung 1 Februari lalu semakin menjauhkannya dari rencananya tersebut. "Kudeta ini sangat mengejutkan bagi saya," katanya dilansir dari Reuters, Sabtu 23 Februari 2021.
Ia lantas bergabung dengan para demonstran untuk menyuarakan protes pada militer Myanmar. Topeng dan kostum Spiderman dipilihnya untuk melindungi identitasnya dari militer, lantaran banyak demonstran yang ditangkap usai kudeta.
Ia juga mengaku jika aktivitasnya ikut berunjukrasa, sempat membuat orang tuanya galau. Mereka tak ingin ikut protes, tetapi juga tak ingin militer kembali menguasai negara tersebut, seperti pada masa lalu, sebelum tahun 2011. "Tetapi akhirnya mereka mengizinkan saya," katanya.
Selain itu, kostum Spiderman juga diharapkan akan memancing perhatian media, untuk melaporkan kondisi di Myanmar. "Protes generasi kami akan sangat berbeda dibandingkan dengan protes generasi lama. Ide dan kreativitas kami lebih lihai dibanding taktik mereka. Mereka (militer) tak akan bisa mengalahkan kami. Kami akan menang," katanya.
Diketahui, rezim militer melakukan operasi razia besar-besaran untuk menghentikan protes di tahun 1998 dan 2007. Namun demonstrasi yang terjadi saat ini lebih berbeda, dengan banyak peserta menggunakan kostum yang beragam dan unik. (Rtr)
Advertisement