Hindari Kerumunan, Petugas Tutup Akses Masuk Area Longsor
Meminimalisir terjadinya penumpukan massa, petugas gabungan TNI/Polri lakukan penyekatan di 4 titik lokasi. Empat titik itu berada di area lokasi bencana longsor menuju akses masuk posko tanggap darurat di Kantor Kecamatan Ngetos.
Dari pantau ngopibareng.id, petugas gabungan melakukan screning atau pembatasan di sejumlah titik lokasi menuju posko tanggap darurat. Warga yang tidak berkepentingan tidak diijinkan masuk. Mereka disuruh putar balik.
Karena adanya penyekatan tersebut, jalanan seputar area lokasi menuju bencana longsor tidak terjadi penumpukan kendaraan maupun kerumunan massa seperti yang terjadi kemarin.
"Kemarin semua masuk. Sekarang lebih tertib. Sekarang kita skat. Jadi, yang berkepentingan dilarang masuk," kata Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, Selasa 16 Febuari 2021.
Sementara itu, di tempat pengungsian petugas melakukan penyemprotan disinfektan di Gedung SD Negeri 3 Ngetos. "Di sini kami juga harus tetap melaksanakan protokol kesehatan," ujar salah seorang petugas Tagana dari Kementerian Sosial RI, Risa, ditemui di lokasi.
Pantauan di lokasi, pengungsi diminta ke luar gedung untuk sementara dan berpindah ke tenda darurat yang didirikan di halaman sekolah. Pengungsi dewasa maupun anak-anak juga diwajibkan menggunakan masker, disediakan juga tempat cuci tangan.
Sementara itu, salah seorang pengungsi asal Dusun Selopuro, Tini, mengaku sudah dua hari diminta mengungsi karena khawatir terjadi longsor susulan di sekitar lokasi.
"Saya awalnya di halaman rumah kepala desa Ngetos, kemudian diminta pindah di gedung sekolah. Tidak apa-apa yang penting aman dulu," kata ibu dua anak tersebut.
Advertisement