Hindari Gelapnya Kelalaian, Belajar dari Orang Lain
Ada teman yang berkarakter keras. Dialah sebetulnya yang mengajarkan kepada kita untuk berani dan bersikap tegas.
Ada teman yang lembut, dialah yang mengajarkan kepada kita rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama manusia.
Ada teman yang cuek dan masa bodoh, dialah sebetulnya yang membuat kita berpikir bagaimana agar kita bersikap perhatian, simpatik, empatik, terhadap orang lain.
Ada teman yang tidak bisa dipercaya dan kata-katanya sulit dipegang kebenarannya. Sebetulnya dialah yang membuat kita berpikir dan merasa betapa tidak enaknya dikhianati, maka belajarlah untuk menjadi orang yang jujur, amanah, dan dapat dipercaya.
Ada teman yang jahat, selalu merugikan orang lain, dan hanya memanfaatkan kebaikan orang lain, sebenarnya dia adalah orang yang membuat kita berpikir bagaimana bisa berbuat banyak kebaikan namun tetap waspada.
Itulah beraneka ragam karakter manusia yang ada di sekitar kita, Allah Ta'ala memperkenalkan mereka kepada kita agar kita lebih bijak menyikapi kehidupan dan bisa mengambil hikmah dari berbagai karakter orang tersebut dengan saling: Asah, asih, asuh, saling melengkapi, dan saling menyempurnakan.
Akhirnya, kita perlu perhatikan Sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Dari Abdullah bin Amru ia berkata :
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد.
"Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya perumpamaan mukmin itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap ( di ranting ) namun tidak membuatnya patah dan rusak. " (H.R. Ahmad dan dishahihkan oleh Ahmad Syakir)
Itulah mukmin bagaikan lebah, ia hanya memakan yang halal dan menjauhi makanan yang haram.
Orang mukmin selalu mengeluarkan ucapan dan perbuatan yang baik dan bermanfa'at bagi dirinya sendiri juga bagi orang lain sebagimana binatang lebah yang mengeluarkan madu yang bermanfa'at untuk manusia.
Sisi kesamaannya adalah bahwa lebah itu cerdas, ia jarang menyakiti, rendah hati (tawadlu'), bermanfaat, tidak rakus selalu merasa cukup (qana'ah), bekerja di waktu siang, menjauhi kotoran, makananya halal nan baik, ia tak mau makan dari hasil kerja keras orang lain, amat taat kepada pemimpinnya, dan lebah itu berhenti bekerja bila ada gelap, mendung, angin, asap, air dan api.
Demikian pula orang mukmin ia sangat berhati-hati jangan sampai amal ibadahnya terkena penyakit, jangan sampai terkena gelapnya kelalaian, mendungnya keraguan, anginnya fitnah, asapnya haram, dan apinya hawa nafsu.
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita menjadi orang-orang mukmin yang baik, baik di hadapan manusia juga baik dihadapan Allah Swt. Amin!"
Demikian tausiyah Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat bagi kita semua.