Hindari Covid-19, Duterte Sarankan Cuci Masker Pakai Bensin
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dia menyarankan orang pakai masker yang sudah dicuci menggunakan bensin ke wajah agar terhindar Covid-19 atau virus corona.
Pernyataan itu langsung dikoreksi oleh para pejabatnya. Menurut mereka, saran sang presiden hanyalah lelucon.
"Saya tidak percaya bahwa setelah empat tahun menjabat sebagai presiden, Anda masih belum mengenalnya," kata Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque, sebagaimana dilansir Rappler.
"(Ini hanya lelucon). Mengapa kita menggunakan bensin untuk mencuci?”, imbuh dia.
Sementara itu, pejabat kesehatan Maria Rosario Vergeire mengatakan masker kain harus dicuci dan dikeringkan secara normal, dan masker bedah diganti setelah digunakan.
Tetapi, Duterte menegaskan bahwa dirinya tidak bercanda. “Apa yang saya katakan benar pergilah ke pompa bensin,” ujarnya dikutip dari BBC.
"Mereka (kritikus) berkata, 'Duterte gila.' Bodoh! Jika saya gila, Anda harus menjadi presiden, bukan saya. Apa yang saya katakan itu benar. Jika alkohol tidak tersedia, terutama bagi orang miskin, pergi saja ke pompa bensin, dan gunakan (bensin) untuk mendisinfeksi. Saya tidak bercanda,” tegas Duterte.
Duterte mengatakan, mereka yang tidak memiliki persediaan pembersih dapat menggunakan bensin sebagai desinfektan untuk membersihkan masker mereka.
"Pada akhirnya, gantung (masker) di suatu tempat dan semprotkan dengan Lysol jika Anda mampu membelinya," katanya, merujuk pada merek desinfektan yang populer.
"Untuk orang-orang yang tidak (memiliki Lysol), basahi dengan bensin atau solar... cari saja bensin (dan) celupkan tanganmu (dengan topeng) di dalamnya,” sambung dia.
Tidak ada bukti bahwa bensin dapat mensterilkan masker. Kontak yang terlalu lama dengan bensin juga dianggap bisa berbahaya, dan menuangkan cairan yang mudah terbakar bisa menjadi risiko kebakaran.
Saat ini Filipina menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara, hanya di belakang Indonesia. Hingga Jumat, menurut data Worldometers, negara itu mencatat 89.374 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dengan 1.983 kematian.
Advertisement