Hina Penjual Es Teh, Petisi Copot Gus Miftah Tembus 88 Ribu Tanda Tangan
Petisi berjudul Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, telah ditandatangani 88.675 kali pada Kamis 5 Desember 2024, hari ini. Petisi itu muncul menyusul ucapan kasar yang disampaikan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah kepada seorang penjual es teh di forum pengajian.
Petisi Copot Gus Miftah
Petisi Copot Gus Miftah dimulai sejak 4 Desember 2024, di laman Change.org. Petisi yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto itu mematok target tanda tangan sebanyak 150 ribu orang.
Dalam petisi itu, pembuat petisi menilai Gus Miftah tak pantas berkata kasar pada seorang penjual es teh. Ia juga menyebut insiden lain Ketika Gus Miftah mendorong kepala istrinya juga di depan umum.
"Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak(Prabowo Subianto) sejalan dengan bapak, segara copot Gus Miftah!," kata pernyataan dalam petisi itu.
Tindakan Kontroversial Gus Miftah
Sebelumnya, video Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh ketika menggelar pengajian di salah pondok pesantren di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu, 20 November 2024, viral di media sosial.
"Es tehmu seh akeh ra? (Es teh mu masih banyak gak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh). Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir),” kata Miftah dalam potongan rekaman video itu.
Video yang viral itu direspons berbagai reaksi negatif netizen serta aksi simpatik untuk penjual es teh.
Selanjutnya, Gus Miftah pun meminta maaf lewat video berdurasi satu menit, dan telah bertemu langsung dengan penjual es teh yang diketahui bernama Sunhaji.
Video lain yang juga viral sebelumnya adalah aksi Miftah mendorong kepala istrinya juga di forum pengajian Milad ke-12 tahun Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji pimpinan Gus Miftah sendiri.
Terbaru, terdapat video Gus Miftah melecehkan pelawak senior yang kini juga pesinden, Yati Pesek, di panggung wayang kulit.