Himanistra Unipra Gelar Doa Lintas Agama dan Seminar Kebangsaan
Himpunan Mahasiswa Administrasi (Himanistra) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas WR Supratman (UNIPRA) Surabaya, menggelar kegiatan Seminar Kebangsaan dan Doa Bersama Lintas Agama dalam rangka memperingati hari pahlawan 10 November 1945 di Aula Universitas WR Supratman, Rabu, 9 November 2022.
Ketua Himanistra FISIP Unpira, Risky Ahmad Taufik menjelaskan, Seminar Kebangsaan dan Doa Bersama Lintas Agama diawali dengan pembacaan kalimat toyibah (tahlilan), dilanjutkan doa lintas agama secara berurutan dimulai dari Katolik, dan Islam dan sebagai penutup acara seminar kebangsaan dengan tema "Membumikan Nilai-Nilai Spiritual Para Pejuang Di Pendidikan Tinggi".
Dari segi peserta, lanjut risky, kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 150 peserta secara tatap muka, yang terdiri dari mahasiswa semua fakultas, jajaran petinggi kampus diantaranya rektor dan pembantu rektor 1, serta para delegasi dari badan eksekutif mahasiswa (BEM) dari Universitas yang ada Surabaya dan juga siswa di tingkat SMA/SMK yang ada di sekitar kampus, serta 30 peserta mengikuti secara daring.
"Sebagai pemateri, kami mengundang Sahat Tua Simanjuntak, Wakil Wetua DPRD Jatim dari Partai Golkar, Cak Sari Perwakilan dari Polrestabes Surabaya, dan pemateri ketiga perwakilan dari agama Katolik Romo Elva, Alhamdulillah semuanya hadir," katanya.
Menurut Sahat, sangat mengapresiasi terhadap mahasiswa Universitas W.R Supratman dimalam 10 November ini, mampu melaksanakan sebuah diskusi dalam rangka penguatan secara spiritual terhadap nilai-nilai kepahlawanan dengan mengajak komunitas lintas agama.
"Menjadi bertambah keyakinan kita generasi muda khususnya mahasiswa begitu sangat peduli terhadap hal-hal kebangsaan dan kenegaraan kita, jadi saya menyambut baik dan mengapresiasi mudah-mudahan kegiatan seperti ini, mahasiswa menjadi inisiator nya dalam bentuk lembaga-lembaga kajian," katanya.
Lanjutnya, dalam diskusi seperti ini bisa memberikan dukungan penuh terhadap semua tema-tema kebangsaan. "Tema-tema kenegaraan yang menjadi bagian dari bahan diskusi mahasiswa khususnya yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa universitas WR Supratman," katanya.
Ia juga berpesan terhadap mahasiswa UNIPRA untuk terus melakukan sebuah pergerakan baik itu dalam bidang akademik maupun non akademik. "Maju terus mahasiswa wr Supratman perkuat barisan kajian dan kita akan dukung," katanya.
Fransiskus, salah satu rohaniawan menjelaskan, dalam kegiatan ini sungguh relevan terutama situasi bangsa kita yang saat ini menuju pemilu 2024.
"Dimana mudah sekali orang itu disulut oleh politik identitas dan kita sudah melihat pengalaman pemilu-pemilu yang lalu jadi bagaimana kita diajak untuk merenungkan kembali kebhinekaan kita, sebagai satu bangsa Indonesia dan tidak mudah untuk di kotak-kotak an, maka acara seperti ini, jadi momentum yang baik bagi kita kedepannya tidak hanya soal pemilu tapi bagaimana kita berbangsa bernegara bhinneka tunggal Ika," Jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, tema yang diangkat dalam seminar ini sangatlah bagus, tentang soal spiritualitas bagi anak muda, dimana anak muda ini mempunyai potensi yang cukup besar untuk membangun negara menjadi lebih maju.
"Karena bagaimana pun juga menurut survey statistik itu 60% jumlah penduduk Indonesia itu di dominasi anak muda usia 16 - 35 itu anak muda generasi kalian dan ini menjadi sesuatu yang potensial untuk diolah untuk didampingi untuk dibina," ungkapnya.
Lanjutnya, sehingga generasi mendatang ini menjadi generasi yang toleran seperti perjuangan Bapak-bapak bangsa kita, pendiri bangsa kita, mereka sungguh memperjuangkan toleransi dan saling bekerjasama membangun niatan untuk, supaya Indonesia ini lebih maju lagi.
Fransiskus berharap, jangan berhenti untuk mengadakan sebuah kegiatan semacam ini, agar dapat menjadi contoh dari mahasiswa perguruan lain.
"Ini tidak hanya berhenti pada seminar saja, harus ada rencana tindak lanjut. Jangan hanya menjadi wacana tapi harus ada aksi, kalian sebagai mahasiswa Universitas WR Supratman ini menjadi inisiator dan harus bisa menjadi influezer, supaya acara-acara serupa dan aksi-aksi kemudian bisa juga dilaksanakan oleh teman-teman muda dari universitas lain," katanya.
Advertisement