Hima FK Unusa Adakan Medical Talkshow 2018
Akhir-akhir ini kita sedang menghadapi fenomena disrupsi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, disrupsi didefinisikan hal tercabut dari akarnya. Jika diartikan dalam kehidupan sehari-hari, disrupsi adalah sedang terjadi perubahan fundamental atau mendasar. Yaitu evolusi teknologi yang menyasar sebuah celah kehidupan manusia.
Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha. Sebagian pihak mengatakan bahwa disrupsi adalah sebuah ancaman. Namun banyak pihak pula mengatakan kondisi saat ini adalah peluang.
Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Kemunculan transportasi daring adalah salah satu dampaknya yang paling populer di Indonesia.
Selain itu, era disrupsi akan berimbas di bidang kesehatan. Hal ini menjadikan Himpunan Mahasiswa (Hima) S1 Program Studi (Prodi) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan Medical Talkshow 2018 dengan tema pemanfaatan teknologi di bidang medis di era disrupsi, Sabtu (28/4).
Dekan Fakultas Kedokteran Unusa, Dr. Handayani, M.Kes. mengungkapkan generasi muda harus siap menghadapi era disrupsi dengan memiliki etos kerja, sikap terbuka, serta mampu menjadi problema solving untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat karena di tangan generasi muda terletak kunci keberhasilan Indonesia.
"Kemenristekdikti memprioritaskan 3 bidang studi untuk menghadapi era disrupsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yaitu bidang studi teknik, kesehatan dan tenaga kependidikan. Ketiga bidang studi tersebut diyakini dapat menopang kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam menjalani dunia pendidikan, bisnis dan usaha berbasis TIK. Oleh karena itu, Unusa siap menyambut era disrupsi," ungkapnya. (Humas Unusa)