Hilal Tak Terlihat di Surabaya, Karena Mendung dan Angin
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya, KH Pardi mengatakan, hasil pengamatan hilal yang dilakukan di Surabaya belum melihat hilal, karena tertutup mendung.
"Kendalanya mendung yang cukup tebal dan angin yang lumayan kencang. Karena angin juga mempengaruhi pengamatan, kalau kena angin yang melihat akan goyang-goyang," ujarnya ditemui usai penentuan sidang Rukhiyatul Hilal.
Dalam Rukyatul Hilal kali ini, pihaknya melibatkan asosiasi astronomi, falakiah PCNU, UIN Sunan Ampel, serta perwakilan lembaga keagamaan. "Semua unsur hadir dan juga melibatkan tenaga ahli untuk melihat hilal," terangnya.
Dengan hasil tersebut, pihaknya akan menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama pusat untuk penentuan 1 Ramadan 1444 H.
"Jadi untuk keputusan puasa Ramadan, kami menunggu sidang Isbat nanti pukul 19.00 yang dilakukan oleh pemerintah pusat," paparnya.
Meski demikian, pihaknya optimis puasa awal puasa Ramadan akan dilakukan Kamis, 23 Maret 2023. Sebab, di daerah Lumajang sudah ada laporan hilal terlihat. Menurutnya, dengan hasil tersebut awal puasa sudah bisa ditentukan.
"Kemungkinan besar kita puasa besok, karena di Lumajang sudah kelihatan hilalnya," imbuhnya.
Untuk diketahui, di Jawa Timur ada 27 titik Rukhiyatul Hilal. Di Surabaya sendiri Rukhiyatul Hilla dilakukan di One Icon, Tunjungan Plaza lantai 55.