Hilal Kecil Kemungkinan Terlihat dari Tanjung Kodok Lamongan
Rukyatul hilal awal bulan Ramadan 1445 Hijriyah dari Menara Rukyatul Hilal Tanjung Kodok, Lamongan kemungkinan besar tidak terlihat hilal. Ini bukan semata-mata karena halangan cuaca.
Menurut Koordinator Tim Teknis Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) Lamongan, Khoirul Anam, menjelaskan, kondisi itu akibat visibilitas atau kemampuan melihat jarak horizontal terjauh di mana sebuah objek yang jelas dapat terlihat dengan mata telanjang kurang dari 1 derajat.
Sedangkan sesuai kriteria Kemenag yang tahun ini mulai menggunakan kriteria baru penentuan awal bulan Hijriyah, mengacu hasil kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) pada 2021, bahwa ketinggian hilal tiga derajat.
"Sehingga untuk melihat hilal di Tanjung Kodok sangat kecil. Dan kemungkinan terjadi hal yang sama di titik-titik pantai lainnya. Kalau kriteria yang dipakai sebelumnya, hilal awal Hijriyah ketinggian dua derajat, 'katanya, Minggu 09 Maret 2024, malam.
Sehingga, lanjut Khoirul Anam, jika ada pertanyaan bagi umat muslim apakah awal puasa Ramadan akan ada perbedaan, sepertinya demikian adanya. Karena perbedaannya terletak pada kriteria. "Sedangkan untuk menentukan awal bulan Hijriyah ada yang menggunakan rukyatul bil fi'li atau melihat langsung dan wujudul hilal," paparnya.
Namun demikian, masih menurut Khoirul Anam, bagi Kemenag perbedaan itu tidak menjadikan masalah. Tetapi perbedaan itu dijadikan saling toleransi dan menghargai dalam mengawali ibadah puasa Ramadan tahun ini.
Untuk ini, Kemenag Lamongan tentu akan berkoordinasi dengan Pengadilan Agama (PA) Lamongan dengan mengajukan permohonan untuk menggelar sidang gelar majelis. Akan ada hakim satu dan panitera satu, dengan sidang di tempat.
"Hasilnya atau laporannya akan kita kirim ke menteri agama, provinsi dan sebagainya, untuk bahan acuan pada sidang isbath. Sedang keputusannya kita menunggu menteri agama. Terpenting, mari kita songsong Ramadan ini dengan suka cita. Semoga menjadi dorongan motivasi taqorub untuk mendekatkan diri kepada Allah agar Al mustaqim, menjadi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah", ungkapnya.
Sementara itu, untuk persiapan rukyatul hilal di Tanjung Kodok kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL), Kemenag Lamongan beberapa hari ini sudah melakukan persiapan sedemikian rupa.
Di antaranya, selain tenaga IT juga sudah melakukan pemasangan teleskop modern yang tersambung komputer yang secara otomatis bisa mengikuti gerakan hilal dan juga matahari. Juga menyiapkan teleskop manual serta konvensional seperti rubuk, gawang lokasi dan garis azimut atau garis di mana matahari dan hilal berada. "Kita juga sudah siapkan alat untuk melihat hilal dan GPS (global positioning system). Alat GPS untuk mencocokkan jam seperti melihat tenggelam matahari dan azimut bulat matahari dan garisnya arahnya, sehingga ketika rukyah itu tidak salah dalam melihat," pungkas Khoirul Anam.