Hikmah Pengabdian Aneka Buah dan Tumbuhan dalam Al-Quran
Ayat yang menelaah khasiat obat yang terkandung dalam aneka macam tumbuhan (farmakognosi) banyak dijumpai dalam Al-Quran. Terdapat perbedaan pendapat tentang jumlah ayat farmakognosi dalam Al-Quran.
Meski sekurang-kurangnya terdapat 750 ayat yang menyebut aneka tumbuhan, ayat farmakognosi termasuk ke dalam ayat kauniyah karena memahami manfaat pengobatan dalam tumbuhan membutuhkan riset ilmu pengetahuan.
Berbeda dengan Barat, riset ilmu sains farmakognosi dalam Islam tidak bebas nilai (value-laden), terdapat syariah sebagai basis nilai dasar kemanusiaan yang membingkainya. Karena sejatinya ilmu pengetahuan dalam Islam dipahami sebagai suatu produk pemahaman atas wahyu Tuhan yang didukung oleh agama dan diperkuat dengan akal-instuitif manusia.
Dalam bukunya dengan tajuk “Tumbuhan Obat dalam Al-Quran”, seorang Sarjana Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Karyanto, menguraikan 23 jenis tumbuhan yang disebutkan secara leksikal dalam ayat Alquran, diantaranya al-mann (Al-Baqarah: 57, Al-A’raf: 160, dan Thaahaa: 80-81).
Bawang Merah dan Jenis Lainnya
Kemudian basal atau bawang merah, fum atau bawang putih, qiththa atau mentimun dan adas atau kacang (Al-Baqarah: 61), inab atau anggur (Al-An’am: 99, Ar-ra’d: 4), nakhl atau kurma (An-Nahl: 16, Al-Kahfi: 32), rumman atau delima (Al-An’am: 141, Ar-Rahman: 68), zaitun (Al-Mu’minun: 20, At-Tin: 1).
Baca Juga Periodisasi Penafsiran Alquran dari Masa ke Masa
Selanjutnya adalah, zaqqum (Ash-Shaffat: 62-68, Al-Waqiah: 52-55), khardal atau rai (Al-Anbiyaa: 41, Luqman: 16), Sidr atau bidara, khamt atau siwak dan athl (Saba’: 16), yaqtin atau labu (Ash-Shaffat: 146), rayhan atau kemangi (Ar-Rahman: 26, Al-Waqiah: 89).
Sementara itu, ada pula ward atau mawar (Ar-Rahman: 37). Talh atau pisang (Al-Waqiah: 29), kafur (Al-Insan: 5), zan jabil atau jahe (Al-Insan: 17), buah tin (At-Tin: 1), dhari (Al-Gahsiyah: 6-7), dan tuba (Ar-ra’d: 29).
Ada banyak sekali khasiat obat dalam buah dan tumbuhan yang diuraikan di atas. Salah satunya adalah khasiat basal atau bawang merah yang dapat memperkuat lambung, membangkitkan ghairah, memperbanyak hormone, menghaluskan kulit, menghilangkan dahak serta membersikan lambung.
Juga pisang dengan kandungan vitamin C, B1, B2, B6, B12, bisa menghilangkan sesak dada, gangguan paru-paru, batuk, kolestrol, luka ginjal bahkan kandung kencing yang memperlancar buang air kecil (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, 2004: 354-355).
Dengan mentafakuri ayat-ayat kauniyah, kita tentu menyadari bahwa semua ciptaan Tuhan di dunia merupakan rahmat besar dari-Nya. Tuhan sendiri telah membekali manusia dengan kondosi ontis yang sempurna dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lain sebagai modal untuk menguak tanda-tanda kebesaran-Nya.
Tafakkur dan Kondisi Manusia
Kondisi kemanusiaan itu menuntut kita untuk selalu bertafakkur tentang ciptaan-Nya, Al-Quran merepresentasikan itu dengan tokoh ulil albab yang senantiasa berdzikir dan berfikir sebagai pedoman hidupnya.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran ayat 190-191).