Hijab, Ibadah atau Identitas dan Gaya? Begini Penjelasannya (1)
Di masyarakat banyak respon soal hijab atau jilbab. Ada artis yang berjilbab tiba-tiba. Ada yang telah berjilbab, lalu melepasnya.
"Ustad, mohon dijelaskan: apakah sesungguhnya masalah ini terkait ibadah atau sekadar indentitas Muslim dan gaya?"
Demikian Amirah, lewat pesan pendeknya, menanyakan hal itu pada ngopibareng.id.
Untuk menjawab masalah ini, berikut penjelasan Ustadzah Nurul Ulya Muhammad Syamsudin, aktivis Forum Kajian Fiqih Kewanitaan dan Gender–Pondok Pesantren Hasan Jufri Putri, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jatim:
Hijab sekarang sudah menjadi tren bagi masyarakat Indonesia. Dulu, hijab hanya dipakai orang-orang yang akan pergi menghadiri pengajian, acara muslimatan atau acara resmi lainnya. Tapi untuk sekarang ini, hijab sudah dipakai oleh kalangan luas masyarakat.
"Seiring perkembangan zaman, muncul fakta yang berkembang di masyarakat berupa banyak muncul ragam model hijab di pasaran."
Mereka yang menggunakan tidak hanya dalam rangka menghadiri acara pengajian atau pertemuan-pertemuan resmi, namun di berbagai kesempatan masyarakat, hijab sudah menjadi tradisi. Ini adalah bukti bahwa kesadaran masyarakat untuk berhijab, dari hari ke hari menunjukkan tren positif.
Pada dasarnya, dalil asal diperintahkannya berhijab bagi kalangan perempuan adalah berdasarkan firman Allah SWT yang terdapat di dalam Al-Quran Surat Al-Ahzâb ayat 59 yang berbunyi:
يَاأَيُّهَاالنَّبِيُّ قُلْ لِّأَزْوَجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَبِيْبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُرًا رَحِيْمًا
Artinya: “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka! Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenali (menjadi identitas), dan karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Al-Ahzâb: 59]
Kandungan ayat diatas adalah menjelaskan bahwa tujuan Allah SWT memerintahkan perempuan berhijab adalah ada dua, yaitu:
1. Supaya kaum perempuan mukminat lebih bisa dikenali dan menjadi faktor pembeda dari perempuan tidak beriman.
2. Lebih terjaga muruah atau kewibawaan karakter dan watak keperempuanannya, sebagaimana digambarkan dalam ayat di atas sebagai tidak disakiti / gangguan.
Seiring perkembangan zaman, muncul fakta yang berkembang di masyarakat berupa banyak muncul ragam model hijab di pasaran. Contoh hijabnya para artis dan selebritis nasional seperti Dewi Huges dengan model hijab camarnya atau Claudya Sintia Bella dengan hijab stylish-nya, atau hijab artis musiman yang hanya pada waktu ramadhan saja mereka berhijab.
Jika anda browsing di dunia maya, ada banyak produk tutorial berhijab yang masing-masing menawarkan keunikan. Itulah fenomena hijab dewasa ini.
Sebenarnya ragam hijab ini tidak muncul sekarang saja. Di kalangan Ibu Nyai pengasuh banyak pesantren salaf di nusantara, juga muncul dan berkembang beberapa model hijab sejak lama. Contoh hijab Nyai Wahab Hasbullah yang modelnya menyerupai model hijabnya ibu Sintia Abdurrahman Wahid dan putrinya, Ning Yenny. (bersambung)
Advertisement