Hidup untuk Bertanding (Membanding)? Hanyalah Allah Pemberi Kuasa
Allah Subhanahu wa ta'al (SWT) Mahakuasa dan Pemberi Kekuasaan.
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَآءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَآءُ ۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَآءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Katakanlah (Muhammad), Wahai Tuhan Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(Q. S. Ali 'Imran : Ayat 26)
Hidup Bukan untuk Bertanding
Ketika kita terlalu membandingkan kehidupan dengan orang lain. Itulah salah satu puncak mengapa kita tidak tenang.
Jangan membandingkan hidupmu dengan orang lain.bTidak ada perbandingan antara matahari dan bulan, mereka bersinar saat waktunya tiba.
Setiap orang punya jalannya masing-masing, setiap orang punya ujian masing-masing dan punya cerita masing-masing.
Jalani saja hidupmu saat ini, teruslah melangkah kearah yang lebih baik, gunakanlah waktu dan kempatan yang masih ada untuk membuat prestasi dan sejarah sendiri.
Karena hidup itu kita yang menjalaninya bukan orang lain. Semakin kita membandingkan hidup kita dengan orang lain, semakin kita merasa hidup tidak adil. Belajarlah untuk mengucap syukur.
Abaikanlah kata-kata orang yang merendahkan diri kita, jadikanlah itu sebuah motivasi kita untuk hidup lebih baik.
Buktikan bahwa kita mampu menjadi orang yang berjaya dan berguna untuk masyarakat.
Yakin kita mampu berusaha sedaya upaya kita untuk menggapai kejayaan itu. Tanamkanlah dalam mindset itu bahawa kita pasti boleh.
Hidup akan lebih tenang kalau kita tidak ada sikap mahu bertanding dan membanding. Siapa lagi kaya?
Siapa lagi pandai? Siapa lagi cepat? Siapa lagi mewah? Tak perlu itu semua!.
Semakin kuat keinginan untuk bertanding dan membanding, semakin jauh kita dari ketenangan.
Berhentilah menilai orang lain dan membandingkan dengan hal lain.
Semua orang memiliki kebaikan berbeda-beda, dengan sudut pandang berbeda-beda pula.
Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat, sabar, ikhlas, bersyukur serta istiqomah dalam ketaatan.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, mendapat pemimpin yang terbaik, adil, amanah, mendapat ridha-Nya.
Aamiin Ya Rabbal Alamin.