Hewan Kurban di Kota Probolinggo Ditemukan Sakit Mata
Sejumlah hewan kurban yang dijual di puluhan titik di Kota Probolinggo diketahui terpapar penyakit mata merah (pink eye). Selain itu jumlah titik penjualan hewan kurban di Kota Probolinggo tahun 2024 ini juga berkurang dibandingkan tahun 2023 lalu.
Hal itu terungkap dalam inspeksi mendadak (sidak) yang digelar Pemkot Probolinggo, Jumat, 14 Juni 2024. Sidak yang dipimpin Pj Walikota Probolinggo, Nurkholis menyasar empat lokasi penjualan hewan kurban.
Keempat lokasi yang disidak yakni, di Pesantren Tahfidz Darul Hijrah Hidayatullah, Jalan Mastrip, Kelurahan Jrebeng Wetan. Kemudian di Jalan Priksan, Kebonsari Kulon dilanjutkan di Jalan Ikan Tongkol Mayangan.
"Kami ingin memberikan jaminan kesehatan dan kelayakan hewan kurban seperti, gigi sudah powel, cukup umur," kata Pj Walikota Nurkholis.
Warga pun diminta berhati-hati saat hendak membeli hewan kurban. "Pilih hewan kurban yang tidak sakit, tidak cacat," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo, Aries Santoso mengatakan, ditemukan sejumlah hewan ternak yang sakit mata. Hanya saja penyakit akut dan menular pada hewan ternak yang biasa disebut belekan itu mudah disembuhkan.
Begitu ditemukan hewan kurban yang matanya merah, petugas langsung memberikan salep mata.
"Kami tidak menemukan hewan kurban yang belum powel atau belum cukup umur dijual seperti temuan tahun lalu," katanya.
Pada Idul Adha tahun 2024 ini, kata Aries, jumlah titik (lokasi) penjualan hewan kurban menurun dibandingkan tahun 2023 lalu. Tahun 2023, ada 78 titik penjualan kurban, sementara tahun ini berkurang menjadi 73 titik.
Selain itu jumlah hewan kurban yang dijual, tahun ini juga menurun. Tahun lalu, sekitar 2.500 hewan kurban (kambing, domba, dan sapi) yang dijual. Tahun 2024 berkurang menjadi sekitar 2.000 ekor.
"Berkurangnya titik penjualan dan jumlah hewan kurban diduga terkait turunnya daya beli masyarakat. Sebab menjelang Idul Adha tahun ini bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru sehingga warga butuh biaya sekolah," katanya
Sementara harga domba dan kambing yang dijual pedagang antara Rp2,5 -5 juta per ekor tergantung ukuran. Sementara harga sapi berkisar Rp15-25 juta per ekor.
Advertisement