Hero Tito Meninggal, Dokter Saraf Sebut Risiko Pukulan di Kepala
Petinju asal Malang, Hero Tito meninggal pasca koma selama lima hari usaiĀ mendapatkan pukulan upper-cut dari lawannya, James Mokognita. Lantas, seberapa besar sebenarnya risiko pukulan atau benturan pada kepala?
Dokter Asra Al-Fauzi, dokter spesialis Bedah Saraf (Sp.BS) menjelaskan, olahraga tinju memang memiliki risiko yang tinggi mengalami benturan di kepala. Sehingga, memakai pelindung kepala jadi salah satu peralatan yang harus dipakai pemainnya.
"Benturan di kepala dapat berakibat fatal karena ada organ otak di dalamnya. Tulang kepala memang kuat sekali, tapi risiko tetap ada, makanya harus menggunakan pelindung kepala," ujarnya saat ditemui, Jumat, 4 Maret 2022.
Pukulan di setiap bagian kepala juga memiliki risiko yang berbahaya, ujar dokter Asra, karena aspek biomekanik. Otak adalah organ yang lunak dan berenang di dalam kepala. Sehingga benturan atau guncangan saja bisa berakibat fatal.
Ia menganalogikan, otak seperti air di dalam gelas. Air tersebut merupakan otak yang lunak dan berenang di dalam kepala. "Gelas kalau dipukul "tung" begitu pasti airnya bergerak, gelasnya diguncangkan sedikit airnya juga ikut bergoyang. Begitulah otak di dalam kepala kita. Bahaya benturan dikepala tergantung mekanismenya," terangnya.
Menurutnya, otak yang terguncang saja memiliki dampak yang fatal. Sebab, otak akan terputar atau dalam istilah medis disebut rotational injury.
"Sebenarnya lebih baik orang terpukul oleh palu, karena itu lukanya lokal saja yang rusak. Tapi kalau ada benturan atau guncangan dan terjadi rotational injury pembuluh darah diotak pecah, terjadi pendarahan di otak, hal-hal seperti ini yang fatal sehingga menyebabkan koma hingga kematian," jelasnya.
Ia menambahkan, pada olahraga tinju kerap terjadi guncangan dan benturan. Untuk itu, para petinju kerap mengalami risiko tinggi pada cedera kepala. "Tinju ada guncangan ditambah lagi pukulan, makannya seorang petinju yang biasanya dipukul KO akan linglung dan sempoyongan karena otaknya terguncang," tutupnya.
Advertisement