Hermes adalah Nabi Idris, Ini Penjelasan Ulama Pesantren
Bagi kalangan pembaca sejarah filsafat, nama Hermes telah lama dikenal sebagai figur bijaksana. Bagi kalangan sosialita dan selebritis, Hermes dikenal sebagai merk tas terkenal dan berharga mahal.
Siapa sesungguhnya Hermes? Ternyata, tak lain tokoh tersebut adalah nama lain dari Nabi Idrsis. Dari akar kata "Hermes" muncul istilah dalam kajian bahasan "hermeneutika".
Berikut KH Husein Muhammad, Pengasuh Pesantren Dar-el Tauhid Arjawinangun Cirebon tentang "Hermes = Nabi Idris":
Ada sebuah kata yang dalam beberapa tahun belakangan menjadi cukup populer di kalangan akademisi dan intelektual. Ialah Hermeneutika. Mereka berharap ia menjadi alat untuk menganalisis teks. Manakala ia kemudian diusulkan dalam sebuah forum Bahtsul Masail (pembahasan masalah) sebuah organisasi keagamaan, ia segera ditolak mentah-mentah. Karena ia jadi metode memahi kitab suci agama lain.
Hermeneutika memang istilah asing, dari barat, bukan bahasa Arab dan tidak terdapat dalam teks-teks keagamaan Islam. Ia berasal dari bahasa Yunani ; hermeneuein dan dalam bahasa Inggris disebut hermeneutic.
Para sarjana Islam modern menginformasikan kepada kita bahwa ia berasal dari kata “Hermes”. Ia adalah nama seorang manusia besar yang dikenal dalam sejarah peradaban manusia.
Syams al-Din Muhammad bin Mahmud al-Syahrazuri (w. 687 H/1288 M), dalam bukunya yang terkenal : “Nuzhah al-Arwah wa Raudhah al-Afrah fi Tarikh al-Hukama wa al-Falasifah” menginformasikan kepada kita tentang tokoh ini :
ان الهرامسة كثيرة الا ان أعظمهم وافضلهم ثلاثة. اولهم الذى كان قبل الطوفان. وتذكر الفرس ان جده جيورمرت. وهو أخنوخ عند العبرانيين, وإدريس عند العرب.
Ada banyak nama Hermes. Tetapi yang paling terkenal dan terbesar ada tiga. Pertama yang lahir sebelum Banjir besar (Nabi Nuh, pen.). Bangsa Persia menyebut bahwa nenekmoyangnya bernama Geomert. (Dalam kitab ‘Uyun al-Anba”, juz I/16, disebut Kiyumart, dan ia adalah Adam).
Bangsa Ibrani menyebutnya Akhnukh dan Idris menurut bangsa Arab. Hermes lahir dan tinggal di daerah delta Mesir. Ialah yang pertama membangun Piramida. Ia anak dari Yardi bin Mahla-il bin Fina bin Anusy bin Syits alaihissalam. (Juz I, hlm. 55).
Bagian kedua
Al-Syahrzuri selanjutnya menulis :
خرج هرمس عن مصر ودار الارض كلها وعاد الى مصر فرفعه الله اليه مكانا عليا. وذلك بعد اثنين وثمانين سنة . ودعا الخلائق من سأئر أهل الارض الى البارى سبحانه وتعالى باثنين وسبعين لسانا. آتاه الله الحكمة بمناطقهم وعلمهم وادبهم.وبنى لهم مائة مدينة وثمانين مدن عظيمة , أصغرها الرها, وعلمهم العلوم.
“Suatu hari Hermes keluar dari Mesir dan berjalan mengelilingi dunia. Lalu kembali ke Mesir. Allah kemudian menganugerahinya kedudukan yang tinggi. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا
Dan Kami mengangkatnya ke tempat yang tinggi.
Seorang ahli tafsir mengatakan:
وهي منزلة النبوة التي هي أعلى المنازل والمراتب .
Ialah kedudukan kenabian. Itulah tempat dan kedudukan/pangkat tertinggi.
Ini terjadi sesudah Hermes berusia 82 tahun. Dia segera menyerukan kepada semua manusia di muka bumi agar beribadah/menyembah Allah Swt. Ia bicara dengan 72 bahasa.
Allah menganugerahi pengetahuan yang luas dan mendalam atau kearifan perenial (al-hikmah) tentang pikiran-pikiran, pengetahuan dan kebudayaan mereka. Hermes membangun untuk mereka 180 kota. Kota paling kecil adalah Raha.
Ia mengajari mereka segala ilmu pengetahuan, (antara lain ilmu kedokteran, metafisika, fisika, astrologi, dan sastra”). (Nuzhah al-Arwah, Juz I, hlm. 57).
Al-Syahrzuri juga menyebutkan bahwa Hermes atau Nabi Idris ini adalah orang pertama mengajarkan menulis dan menjahit baju. Kepadanya diturunkan 30 kitab wahyu (shuhuf). Dalam mitologi Yunani ia adalah dewa yang bertugas sebagai juru bicara antara manusia dan Tuhan.
Demikian penjelasan KH Husein Muhammad, penulis buku Gus Dur Sang Zahid.
Advertisement