Hepatitis Misterius, Roy Suryo: Rakyat Jangan Dijadikan Objek
Pakar telematika Roy Suryo angkat bicara terkait merebaknya penyakit hepatitis misterius yang mulai melanda masyarakat Indonesia.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyona (SBY), selaku lulusan magister kesehatan Universitas Gajah Mada Yogyakarta mendesak pemerintah untuk serius menangani penyakit tersebut.
"Selaku M.Kes (ASLI, dari UGM) Saya mendesak Pemerintah, cq Kemenkes agar SERIUS menangani "Hepatitis Misterius" yg mulai diblow-up media," kata Roy Suryo, Jumat 6 Mei 2022.
Pria berkumis ini juga meminta pemerintah untuk menyampaikan dengan benar dan bijak terkait tindakan preventif dan kuratifnya terkait penjelasan varian lama Hepatitis A,B,C,D dan E.
"Sampaikan dgn BENAR & BIJAK Preventif & Kuratifnya , sebagaimana Varian A,B,C,D,E,G lama," pesan Roy.
Pakar telematika yang sering tampil sebagai saksi ahli dalam sidang di pengadilan, menegaskan dengan adanya informasi terkait hepatitis misterius tersebut jangan lagi rakyat menjadi korban. "Jangan malah Rakyat merasa di-TEROR / dibuat BISNIS," katanya.
Sikap Kritis
Roy juga mentwit, berikut isi selengkapnya:
"Selaku M.Kes (ASLI, dari UGM) Saya mendesak Pemerintah, cq Kemenkes agar SERIUS menangani "Hepatitis Misterius" yg mulai diblow-up Media2.
Sampaikan dgn BENAR & BIJAK Preventif & Kuratifnya , sbgmn Varian A,B,C,D,E,G lama.
Jangan malah Rakyat merasa di-TEROR / dibuat BISNIS"
Diberitakan sebelumnya, munculnya hepatitis misterius yang menyebabkan tiga anak meninggal terkait dengan vaksin Covid-19.
Kabar tersebut ramai setelah terbitnya Journal Hepatology pada 21 April 2022 yang menuliskan laporan "Vaksinasi SARS-CoV-2 dapat menimbulkan Hepatitis dominan sel T CD8,".
Terkait pemberitaan tersebut, Dokter Anak Konsultan Gastrohepatologi Hanifah Oswari menegaskan tidak ada hubungannya antara hepatitis akut atau misterius dengan vaksin Covid-19.
Ditegaskannya yang menghubungkan antara Hepatitis akut bergejala berat dan Adenovirus pada vaksin COVID-19 adalah narasi yang tidak benar.
"Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan, bahwa kejadian ini (Hepatitis akut berat) dihubungkan dengan COVID-19 adalah tidak benar. Gak ada bukti hubungan dengan vaksin COVID-19," katanya dalam keterangan persnya, Kamis, 5 Mei 2022.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan meminta masyarakat waspada terhadap kasus hepatitis akut misterius yang rentan terhadap anak anak.
Merebak di Dunia
Wabah hepatitis misterius tersebut tengah merebak di sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) lantas mengimbau orang tua untuk melakukan deteksi dini.
Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan deteksi dini dilakukan saat menemukan gejala-gejala hepatitis misterius pada anak.
"Agar mendeteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," ujar Piprim.
Advertisement