Hepatitis Akut, Dokter Minta Warga Ekstra Waspada
Belum usai pandemi Covid-19, penyakit baru kembali mengancam stabilitas Indonesia. Penyakit hepatitis akut tidak diketahui etiologinya (penyebabnya). Penelitian pun terus dilakukan oleh berbagai pakar keesehatan dunia.
Dokter Spesialis Gastro Hepatologi Anak RSUD Dr Soetomo, Dr Bagus Setyoboedi mengatakan, penyakit hepatitis akut menunjukan peradangan di hati yang belum diketahui penyebabnya.
Karena misterius, Bagus mengaku, menyebabkan kesulitan dalam upaya pencegahan, penanganan, hingga penanggulangan penyebaran penyakit ini. Pasalnya, hepatitis dapat menyebar melalui saluran pencernaan, kontak darah maupun saluran udara.
Ia mengaku, lazimnya hepatitis disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, obat atau toksin, kondisi autoimun, dan kondisi sistemik. “Semua penyebab yang diketahui pada hepatitis secara umum telah diteliti. Namun penyebab dari hepatitis akut ini belum ditemukan,” kata Bagus.
Hepatitis pada anak yang diakibatkan virus, lanjut Bagus, biasanya hanya menimbulkan gejala ringan hingga sedang. Begitupun pada hepatitis akut, gejala yang ditunjukan sama dengan hepatitis pada umumnya. Namun, hepatitis ini lebih cepat memberat dan berdampak pada kegagalan fungsi hati, hingga kematian.
Gejala ringan yang tampak di antaranya adalah demam, mual, nyeri otot, muntah, diare, sakit perut, dan sebagian disertai gejala kuning. Hepatitis akut juga dapat menyebabkan gejala berat atau fulminan seperti gangguan pembekuan darah dan penurunan kesadaran.
Untuk itu, ia menyarankan, masyarakat yang merasa ada gejala tersebut untuk langsung memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
“Kementerian kesehatan bersama organisasi profesi kedokteran sudah menyiapkan tata laksana dan alur rujukan dari fasilitas kesehatan pertama hingga lanjutan,” ujarnya.
Lebih penting upaya pencegahan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) patut dilakukan, serta memakai protokol kesehatan, tidak jajan sembarangan, serta tidak berbagi alat makan yang sama.