Hendy Tawarkan Kemegahan Alun-alun di Hadapan Ratusan Pendukungnya
Calon Bupati Jember Nomor urut Hendy Siswanto menggelar kampanye akbar, di GOR PKPSO, Kecamatan Kaliwates, Minggu, 17 November 2024. Kampanye kali ini digelar dengan kegiatan pesta UMKM, lomba yel-yel, dan pasar murah sembako (beras dan minyak goreng).
Diketahui dalam kegiatan yang diberi nama Wes Wayahe Fest itu menghadirkan 31 artis lokal Jember. Mereka berasal dari 31 kecamatan di Jember.
Kegiatan tersebut sekaligus sebagai wadah merapatkan barisan untuk meraih kemenangan melalui festival.
Hendy Siswanto mengawali orasinya dengan menyampaikan kabar duka dari Gus Firjaun. Calon wakil bupati Jember nomor urut 01 itu tak bisa turut serta dalam kegiatan tersebut, karena sedang berduka atas kematian keponakannya, Gus Muhammad Jaddin Wajad atau Gus Jaddin.
Gus Jaddin sebelumnya juga mendaftar bakal calon bupati Jember melalui jalur independen, namun ia gagal. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ghofilin itu diketahui telah lama sakit dan meninggal dunia pada Sabtu, 16 November 2024.
Pada kesempatan itu, Hendy memimpin tawasul al-fatihah untuk Gus Jaddin. Usai membaca surah Al-fatihah, Hendy melanjurkan orasinya.
Hendy mengarakan bahwa dia bersama Gus Firjaun telah menghibahkan badannya untuk masyarakat Jember. Sehingga ia menyatakan siap melayani dan memberikan seluruh yang dimiliki untuk kepentingan masyarakat Jember.
Bagi Hendy, hari ini merupakan prestasi dan besok bukti, bukan janji. Hal itu diungkapnya Hendy untuk memaparkan capaiannya sejak memimpin Jember selama 3,5 tahun.
“Kabupaten Jember sudah biasa mendapatkan penghargaan selama 3,5 tahun. Bahkan penghargaan itu masih terus diterima Jember sampai saat ini. Ini semata-mata juga karena peran serta masyarakat Jember yang sudah cerdas,” katanya.
Kendati demikian, Hendy mengakui selama 3,5 tahun memimpin Jember masih belum maksimal. Masih ada kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Karena itu, Hendy mengajak masyarakat agar memberikan izin menambah satu periode lagi untuk memimpin Jember.
Dengan melanjutkan program yang sudah berjalan, Hendy optimis bisa lebih mudah dalam menyikapi kemiskinan dan pengangguran. Apalagi sejak kemiskinan dan pengangguran Jember berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) telah turun.
Tawarkan kemegahan Alun-alun Jember
Dalam orasi politiknya, Hendy membangga-banggakan modernisasi Alun-alun Jember yang sampai saat ini masih proses pengerjaan. Hendy menyampaikan Alun-alun Jember akan menjadi Alun-alun termegah di Indonesia.
Hendy menyebut belum ada alun-alun di Indonesia yang dilengkapi megatron. Melalui megatron itu, Hendy telah merancang pengembangannya.
Tahun 2025 mendatang, melalui megatron itu Jember akan berada dalam genggaman. Tahun 2026 Jawa Timur dalam genggaman, dan 2027 Indonesia dalam genggaman.
Hendy nantinya akan menampilkan seluruh kegiatan masyarakat di megatron tersebut, termasuk kekayaan, objek wisata, seni, dan budaya.
“Kami akan tayangkan produk UMKM Jember, destinasi wisata, termasuk kegiatan pembelajaran di pondok pesantren. Dengan ditampilkannya kegiatan di pondok pesantren akan menarik minat masyarakat Jember memasukkan putra-putrinya ke pondok pesantren. Termasuk kegiatan muslimat dan organisasi kepemudaan lainnya. Ini adalah satu strategi pemasaran Jember,” pungkasnya.
Hendy Siswanto menurut orasinya dengan menyanyikan lagu berjudul “Kanggo Riko.