Hendy Siswanto Nginap di Rumah Warga Saat Kampanye di Kecamatan Silo, Jember
Calon Bupati Jember nomor urut 1 Hendy Siswanto melakukan safari politik di Kecamatan Silo. Berbeda saat berkunjung ke lokasi lain, kali ini Hendy Siswanto memilih menginap di rumah warga.
Hendy mengatakan, dirinya bersama tim tiba di Kecamatan Silo pada Minggu, 27 Oktober 2024 pukul 14.00 WIB. Saat itu, Hendy menargetkan bisa bersilaturahmi ke tokoh masyarakat dan tokoh agama di lima desa, yakni Desa Garahan, Harjomulyo, Sidomulyo, Karangharjo, dan Pace.
Kegiatan silaturahmi Hendy Siswanto berlangsung hingga malam hari. Karena itu, Hendy bersama tim memutuskan menginap di rumah warga bernama Hadi, di Desa Pace Kecamatan Silo.
Selama berada di rumah Hadi, Hendy tidak lantas langsung beristirahat. Namun, Hendy memilih mengobrol dengan warga.
Selama mengobrol di rumah Hadi yang berada di pinggir jalan, tidak sedikit warga yang mengucapkan salam kepada Hendy. Hal itu membuktikan bahwa kehidupan masyarakat Silo sangat santun.
Sebelum beristirahat, Hendy menyempatkan jalan-jalan dan nimbrung dengan kegiatan warga. Lalu juga ikut menonton bareng pertandingan sepak bola.
Namun, Hendy tidak mampu mengikuti kegiatan warga dan pemuda sampai larut malam. Hendy memutuskan tidur pada pukul 01.00 WIB.
Pada pukul 03.00 WIB, Hendy bangun dan melanjutkan aktivitas. Kegiatan diawali dengan mengunjungi Pasar Silo dan Sempolan. Selanjutnya bertemu dengan pengurus Bumdes Desa Karangharjo.
“Kami melanjutkan giat menuju ke Desa Karangharjo. Kami bertemu dengan 100 lebih pegiat kopi dan UMKM,” katanya dikonfirmasi Selasa, 28 Oktober 2024 malam.
Kegiatan selanjutnya adalah senam bersama dengan dihadiri warga sekitar 300 orang. Setelah itu, Hendy melanjutkan kunjungan ke tokoh masyarakat dan tokoh agama. Bahkan Hendy juga sempat melakukan video call dengan KH Muqiet Arif, mantan Wakil Bupati Jember periode 2016-2021.
Hanya saja, pertemuan tersebut tidak terlaksana, karena KH Muqiet Arif sedang berada di Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Madura.
Pada kesempatan itu, Hendy juga menyempatkan takziah ke salah satu Ketua RT yang meninggal dunia. Hendy saat itu juga membantu mengurus BPJS Ketenagakerjaan Ketua RT tersebut.
Selain itu, Hendy juga melihat langsung jalan desa yang belum diperbaiki. Temuan tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi Hendy untuk diselesaikan.
Potensi Kopi di Silo
Selama berkegiatan di Silo, Hendy melihat berbagai hal menakjubkan. Selain budaya sosial yang ramah serta guyub, Hendy juga takjub atas kekayaan alam di Kecamatan Silo. Silo memiliki buah yang cukup besar, salah satunya buah kopi.
Saat berada di Silo, Hendy menyempatkan berdiskusi dengan para petani kopi. Mereka curhat terkait masalah pupuk. Selama ini mereka menginginkan pupuk yang mudah dan murah.
Selama diskusi tersebut, ternyata petani kopi di Silo memahami potensi kopi sebagai obat dalam bidang kesehatan. Mereka cukup memahami tentang produk turunan kopi yang bermanfaat dalam bidang kesehatan, termasuk kosmetik.
“Ternyata orang Silo banyak yang paham tentang produk turunan kopi yang bisa membantu mengatasi persoalan di bidang kesehatan. Warga Silo paham kopi bisa menjadi obat dengan syarat jangan ditambah gula. Bahkan sudah ada petani kopi Silo yang mengembangkan itu,” jelasnya.
Setelah melakukan diskusi panjang, Hendy akhirnya memahami bahwa potensi kopi di Silo masih perlu dikembangkan. Termasuk potensi buah-buahan lain yang ada di Silo.
Sejauh ini, pemahaman petani di Kecamatan Silo terhadap pengemasan produk masih rendah. Padahal jika hasil bumi di Silo dikemas dengan baik bisa menembus pasar dengan baik. Kondisi tersebut juga menjadi PR bagi Pemkab Jember.
“Saya berharap ada bollow up cerita dari produk yang dimiliki Silo. Potensi perputaran ekonomi di Silo cukup besar. Komoditas kopi saja perputaran uang di Silo bisa mencapai Rp 500 miliar per tahun. Kalau dikelola bisa dua kali lipat. Kami ada rencana jika kembali terpilih, menjadikan Silo sebagai sentra kopi regional dan nasional,” pungkasnya.
Advertisement