Hebohkan Border Tourism, Montigo Trail Run 2018 Berlangsung Seru
Meski baru pertama kali diadakan, keseruan langsung mewarnai Montigo Trail Run 2018, di Batam, Kepulauan Riau. Even ini diikuti tidak kurang 275 peserta dari 12 negara.
Menurut Deputi BIdang Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, Montigo Trail Run 2018 mampu memperlihatkan potensi yang dimiliki Nongsa, Batam.
Rute sepanjang 10 kilometer pun menjadi jalur lari dengan view terlengkap. Mulai dari pantai berpasir ke bukit dan dari semak-semak ke jalan beraspal.
Selain itu, setiap peserta merasakan angin di puncak Bukit Aladin dengan panorama 360 derajat. Rute dimulai dari sand park Montigo Resorts. Yaitu dan meliputi hutan liar, jalan berpasir, Kampong Tua Bakau Serip, Kebun Raya Batam, mata air, Bukit Aladin, Pertanian Nongsa.
"Sport tourism ini sengaja diadakan di Kawasan Nongsa dalam rangka mengenalkan Batam kepada dunia. Wisata olahraga lari berskala internasional ini, juga berdampak ekonomi terhadap masyarakat," ujar Pitana, didampingi Asdep Pemasaran I Regional I Kemenpar Masruroh.
Pitana menjelaskan, agenda ini tujuannya ada dua. Yaitu dalam jangka pendek (short term) dan jangka panjang (long term). Dimana semuanya akan memberikan dampak perekonomian positif berbasis pariwisata.
"Short term, untuk menggeliatkan perekonomian Batam maupun pengembangan ekonomi kreatif. Seperti Wisata Olahraga Lari sebagai atraksi berbasis destinasi yang mampu mendatangkan kunjungan wisatawan dalam jumlah besar, cepat dan berdampak signifikan," jelas Pitana.
Sedangkan untuk long term, event ini menjadi salah satu sarana pemicu (trigger) kreativitas dan inovasi dari masyarakat Batam di bidang pengembang ekonomi kreatif. Sekaligus menangkap peluang di dunia yang semakin kompetitif.
"Serta untuk menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di Kota Batam," tambah Pitana.
Sedangkan Masruroh menambahkan, 12 negara yang ambil bagian adalah Singapura, Malaysia, India, Jepang, Turki, Amerika, Inggris, Srilanka, Filipina, Swedia, Afrika Selatan, dan tentu saja tuan rumah Indonesia. Hal ini menjadi bukti Batam sebagai cross border destination Indonesia yang kompetitif dan atraktif dan memiliki potensi nilai yang lukratif.
"Animo masyarakat internasional terhadap agenda BP Batam-Montigo Trail Run 2018 terlihat dengan penjualan tiket yang habis (sold out) beberapa saat setelah launching," ujar Masruroh yang biasa disapa Iyung.
Anggota Deputi V/Bidang Pelayanan Umum, BP Batam Bambang Purwanto menjelaskan, event olahraga lari menjadi fenomena global yang secara instan mampu meningkatkan pendapatan industri pariwisata suatu negara.
"Event Montigo Trail Run 2018 ini menjadi International Hallmark Sports Event Tourism yang akan menjadi agenda olahraga tahunan yang digelar di Batam," ujarnya.
Selain itu, Batam sebagai gerbang Wisata Bahari Indonesia juga akan disimbolkan dalam satu rangkaian acara melalui Sunset Party sebagai agenda post event setelah trail run.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Kepri yang terdiri dari Kabupaten Bintan, Kota Batam, Karimun, Lingga, dan Natuna merupakan Top 3 penyumbang wisman terbesar di Indonesia Dengan persentase 20%, setelah Bali 40% dan Jakarta 30%.
Menurutnya, dengan makin besarnya kunjungan ke Kepri, diperlukan banyak event internasional di Kepri untuk menghidupkan industri pariwisata di sana.
"Kepri terutama Batam, Bintan dan Tanjung Balai Karimun masuk ke dalam program Crossborder karena penyeberangan tiga lokasi tersebut cepat dan akses penyeberangan juga semakin banyak," jelas Menpar Arief Yahya.(*)