Heboh Suara Sirine, Video Ambulans Cuma Antar Seserahan Pengantin
Suara sirine dari satu unit ambulans meraung-raung di jalanan Kota Palembang, Sumatera Selatan. Warga dibuat heboh dengan peristiwa tersebut. Namun siapa sangka, isi ambulans bukan orang sakit yang butuh perawatan segera dari tenaga medis di rumah sakit, melainkan berisi seserahan atau hantaran untuk pengantin.
Video ini viral di media sosial. Dikutip dari akun Instagram @Sumsel.24jam, video berdurasi 01.35 menit itu menunjukan sebuah ambulans sepanjang perjalanan terus menghidupkan sirine. Begitu ambulans tiba di depan rumah, tampak dua orang mengenakan seragam Alat Pelindung Diri (APD) lengkap atau hazmat warna putih. Mereka terlihat membuka ambulans yang di dalamnya berisi sejumlah seserahan atau hantaran pengantin.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan kota Palembang, Yudhi Setiawan, membenarkan adanya ambulans yang disalahgunakan untuk membawa hantaran seserahan pernikahan. Diduga kejadian itu terjadi pada Minggu 18 Oktober 2020.
"Saya sudah lihat videonya itu pagi tadi. Kejadian itu benar di Palembang dan ambulans itu berasal dari dari klinik swasta," kata Yudhi.
Dari informasi yang diterima, kata Yudhi, ambulans itu digunakan untuk hantaran seserahan pernikahan di kawasan Plaju, Kota Palembang.
Pihaknya sangat menyayangkan adanya penyalahgunaan ambulans untuk acara pernikahan karena dapat membahayakan masyarakat. "Fungsinya ambulans itu membawa orang sakit dan mengantar jenazah. Apalagi di dalam ambulans banyak kuman penyakitnya," jelasnya.
Saat ini pihaknya telah memanggil penanggung jawab klinik swasta dan telah memberikan teguran lisan dan tertulis tentang penggunaan ambulans. Dinkes Palembang mengingatkan agar baik instansi pemerintah maupun swasta lebih bijak dalam menggunakan ambulans. Sebab jika ambulans digunakan untuk kepentingan lain dikhawatirkan dapat terjadi kontaminasi kuman penyakit ke bahan yang dibawa.
"Terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang ini, hal-hal semacam itu dikhawatirkan bisa membentuk kesan yang tidak serius terhadap tenaga medis," sambung Yudhi.