Heboh Rutan Mewah, Karutan Kejati Jatim: Jangankan AC, Colokkan Listrik Juga Tidak Ada..!!
Heboh fasilitas mewah dalam rumah tahanan (Rutan) dipastikan tidak terjadi dalam tahanan kasus korupsi (koruptor) di Cabang Rutan Negara Kelas I Surabaya di Kejati Jatim.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim, Sunarta menegaskan tidak ada fasilitas mewah usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rutan yang tepat berada di sisi kiri Gedung Kejati Jatim.
"Begitu ada berita itu langsung saya panggil Karutan Kejati Jatim. Saya sendiri langsung masuk kesana. Saya pastikan tidak ada fasilitas yang mewah bagi tahanan korupsi di Rutan Kejati Jatim," kata Kajati Jatim, Sunarta.
Dari hasil sidaknya, Sunarta di beberapa sudut ruang tahanan Kejati tak ditemui fasilitas seperti pedingin ruangan (AC) hingga televisi. Bahkan untuk urusan kasur, pihaknya menjamin tidak ada kasur mewah, melainkan ranjang dengan ukuran standar.
"Kasurnya saja standar. Memang ada televisi, tapi di bagian lorong atau umum tidak di dalam ruang tahanan. Rutan di Kejati Jatim cuma segitu saja luasnya. Jadi kalau ada apa-apa ya ketahuan," tegasnya.
Sebelum hebohpemberitaan terkait Lapas dan Rutan mewah, Sunarta mengaku sudah melakukan pengawasan melekat (Waskat) di Rutan Kejati Jatim. Waskat dilakukan pada tahapan kontrol bagi jajaran Korps Adhyaksa. Termasuk melakukan pengawasan Rutan Negara Kelas I Surabaya di Kejati Jatim.
"Waskat sudah berjalan, dan saya sebagai atasan harus turun langsung dan bertanggungjawab penuh. Bukan tidak percaya dengan anak buah, memang aturannya harus seperti itu," ucapnya.
Senada, Kepala Cabang Rutan (Karutan) Kejati Jatim, Dedy Iriawan Christianto memastikan tidak ada fasilitas mewah di tempatnya bertugas. Meski jumlah total tahanan korupsi saat ini ada 31 orang. "Jangankan AC, colokkan listrik pun dipastikan tidak ada di dalam ruang tahanan," ujar Dedy.
Seperti diberitakan berbagai media, pekan ini heboh dengan 32 saung di Lapas Sukamiskin dibongkar Satgas Kamtib Gabungan Lapas dan Rutan se-Jawa barat. Sejumlah kendaraan seperti pikap dan truk digunakan untuk mengangkut puing bongkaran saung dan gazebo yang menjadi fasilitas mewah di Lapas para napi koruptor itu. (tom)
Advertisement