Heboh Ospek Maba Minum Air Liur di Ternate, Ini Komentar Menteri
Video ospek mahasiswa baru (maba) di Universitas Khairun, Ternate, sempat menyita perhatian publik beberapa waktu lalu. Pasalnya maba dipaksa meminum air yang sudah bercampur dengan air liur temannya sendiri.
Kasus perploncoan tersebut mencuat setelah videonya diupload oleh akun Instagram @makassar_info, pada Kamis 29 Agustus 2019, lalu.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Natsir angkat bicara mengenai hal tersebut. Menurutnya ospek yang dilakukan di Indonesia tidak boleh mengandung unsur kekerasan maupun hal tak wajar lainnya.
"Mengenai kasus ospek yang terjadi pada salah satu perguruan tinggi di Ternate. Kami sudah perintahkan Dirjen Belmawa melalui rektor kampus itu untuk diberikan sanksi," tuturnya.
Natsir menambahkan sanksi yang diberikan mengacu pada peraturan akademik yang dimiliki oleh kampus tersebut.
"Ospek yang dilakukan di Indonesia harus memberikan pendidikan mengenai fasilitas kampus maupun tentang manajemen universitas itu seperti apa," terangnya.
Kasus perploncoan maba yang terjadi di salah satu perguruan tinggi, Ternate, menurut Natsir tidak boleh dibiarkan dan harus ditindak tegas.
Seperti diketahui sebelumnya bahwa ospek tersebut diselenggarakan oleh Universitas Khairun Ternate tepatnya di Fakultas Perikanan dan Kelautan. Dalam video itu, terlihat maba memegang sebuah gelas plastik berisikan air. Para maba itu dipaksa untuk minum lalu meludahkannya ke gelas lagi.
Tak berhenti di situ, gelas tersebut kemudian dioper ke temannya untuk diminum. Kemudian setelah diminum teman yang satu melakukan hal serupa.
Di video yang lain, nampak para mahasiswa baru dipaksa jalan berjongkok di tangga. Mereka dijadikan lelucon dan bahan tertawaan para seniornya. Di sudut lain, ada senior yang memukul kepala mahasiswa yang sedang menggunakan caping. Aksi ini terus berulang sampai beberapa mahasiswa bisa naik melewati seniornya.
Dilansir dari website resmi kampus unkhair.ac.id, pimpinan kampus meminta maaf atas kejadian tersebut. "Kami selaku pimpinan Unkhair menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut, sekaligus mengutuk keras perbuatan itu," tulis rilis tersebut.
Pimpinan Unkhair melalui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, melakukan skorsing terhadap empat oknum mahasiswa yang diduga terlibat. Keempat oknum mahasiswa Unkhair tersebut berinisial AE, FSMA, LM dan NSF.
Untuk oknum mahasiswa AE diberikan sanksi berupa skorsing selama dua semester. Sedangkan oknum mahasiswa inisial FSMA, LM dan NSF masing-masing diberikan sanksi skorsing selama satu semester.