Heboh Kantor Polisi Bersama Indonesia-Cina, Kapolres Ketapang Akhirnya Dicopot
Setelah AKBP Yusuf anggota Polda Bangka Belitung dicopot dari jabatannya, kini AKBP Sunario Kapolres Ketapang, Kalimantan Barat juga dicopot jabatannya oleh Kapolda Kalimantan Barat. Kata Kapolda, ada prosedur yang dilanggar oleh Sunario sehingga harus dicopot dari jabatannya.
“Terkait dengan insiden kemarin, jadi memang Polres Ketapang tidak melalui prosedur yang sudah ditetapkan sehingga kita lakukan pemeriksaan, dan hasilnya Kapolresnya kita copot hari ini,” kata Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono
Kata Didi dalam menghadiri undangan kepolisian Cina, seharusnya Sunario tidak memakai pakaian dinas resmi. Namun, Sunario dan jajaran Polres Ketapang hadir menggunakan pakaian dinas.
"Dalam menghadiri undangan kepolisian Cina, seharusnya Sunario tidak memakai pakaian dinas resmi. Namun, Sunario dan jajaran Polres Ketapang hadir menggunakan pakaian dinas," kata Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono
“Mereka menghadiri acara tersebut dianjurkan tidak memakai pakaian seragam. Tapi ternyata mereka memakai pakaian dinas resmi, dan melakukan foto bersama dengan kepolisian dari luar negeri,” imbuh seperti dikutip dari media.
Didi menyesalkan insiden tersebut. Ia berharap kejadian yang sama tidak terulang kembali di jajaran kepolisian wilayah Kalimantan Barat khususnya. Sebab, mekanisme kerja sama harus melalui Mabes Polri.
Sebelumnya diberitakan, warganet dihebohkan dengan keberadaan foto plakat yang beredar di media sosial dan foto itu kemudian menjadi viral. Tulisan dalam plakat tersebut tercantum kalimat Kantor Polisi Bersama antara Kepolisian Republik Indonesi (Polri) dengan Kepolisian Republik Rakyat Tiongkok di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Plakat tersebut bukan hanya bertuliskan huruf latin berbahasa Indonesia, tetapi juga aksara Tiongkok. Kemudian diapit Lambang Polri dan Kepolisian Cina.
Namun atas viralnya foto tersebut, Kapolres Ketapang, Kalimantan Barat, AKBP Sunario membantah keberadaan kantor polisi bersama tersebut. Kata Sunario, muncul foto viral tersebut berawal saat dirinya hadir di perusahaan asing Cina. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan dan ada di Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar). Dia diundang pihak perusahaan, pada 12 Juli kemarin.
"Saat itu ada undangan dari PT BSM, ada kunjungan dari Kepolisian Suzhou," terang Sunario.
Pihak kepolisian Suzhou lalu meminta kerjasama dengan Polres Ketapang. Sunario menyampaikan bahwa kerjasama mesti ada izin dari Mabes Polri.
"Jadi tidak ada kesepakatan, kita tolak. Tidak ada kantor polisi bersama," tegas Sunario. (amr)