Heboh! Cara Menelusuri Silsilah Keluarga, Politikus Jujur Disoal
Sudah lazim dalam pandangan umum, politisi selalu berkata dengan kalimat bersayap. Di balik kata-kata "sejujurnya aku", misalnya, ternyata ada masalah serius.
Artinya, jangan seratus persen percaya dipertaruhkan pada politikus atau pengurus partai politik. Sisakan 70 persen tak percaya.
Lho, kok bisa?
Ini ada lelucon yang patut menjadi renungan kita bersama. Teriakt dunia politik, nasab atau silsilah kelurga (yang biasa dibangga-banggakan), juga soal kejujuran dan partai politik yang....Ah, baca sendiri ya.
Cara Menelusuri Silsilah Keluarga
Ketika mengunjungi ahli genealogi, seorang pria bertanya berapa banyak biaya agar silsilah keluarganya bisa ditelusuri, mulai dari nenek moyang sampai ke semua keturunannya.
"Ini bisa menghabiskan biaya ribuan dolar," kata sang ahli itu.
"Saya mengerti. Namun, apakah tidak ada cara yang lebih mudah? Sebuah cara yang lebih murah?"
"Tentu saja ada," jawabnya. "Cukup calonkan diri sebagai kandidat presiden."
Ikut Partai Apa
Alkisah ini ada di waktu pemilihan kepala daerah dan seorang calon mengunjungi semua rumah di daerahnya.
Pada sebuah rumah, calon tersebtu bertemu anak kecil yang membukakan pintu.
"Katakan padaku, nak," kata politisi itu, "Apakah ibu kamu di Partai Banteng atau di Partai Bintang?"
"Tidak di keduanya," kata anak itu, "dia ada di kamar mandi."
Politisi Jujur, Lho Adakah?
Seorang anggota parlemen menanya teman sejawatnya yang juga anggota parlemen: "Mengapa kamu mengatakan dengan pasti bahwa dirimu adalah seorang politikus yang jujur, dan kamu bagaimana membuktikan hal ini?"
"Aku selamanya tidak berbohong dan juga tidak mengingkari kenyataan: aku ini makan suap, siapa yang mau merogoh uang untuk menyogokku, aku tentu mengabdi kepadanya, pokoknya, apa yang telah kukatakan pasti kujalankan!"