Heboh Bocoran Surat Edaran PMI Jatim Singgung Suspect Corona
Surat Edaran (SE) Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur soal suspect corona kepada PMI kota/kabupaten berbuntut panjang. PMI Kabupaten Probolinggo menyayangkan SE yang isinya kurang tepat kemudian bocor di media sosial.
SE PMI Jatim Nomor 267/02.06.00/Yankes/III/2020, Selasa, 3 Maret 2020 menyebut, ada 65 warga Jawa Timur suspect corona. SE itu juga menyebut rincian daerah yang warganya suspect corona.
SE yang isinya kemudian bocor ke media sosial itu menyebut di antaranya, ada tiga warga Probolinggo yang suspect corona.
PMI Kabupaten Probolinggo menyatakan, ada kesalahan redaksional dalam SE itu.
“SE itu memang benar adanya, tetapi sifat surat itu internal. Kami menyayangkan peredarannya, karena menimbulkan kegaduhan. Apalagi masalah corona sangat sensitif,” kata Ketua PMI Kabupaten, dr. Shodiq Tjahjono, Kamis 5 Maret 2020.
Shodiq menambahkan, SE itu sebenarnya instruksi kepada PMI kota/kabupaten untuk melakukan pendampingan kepada mahasiswa yang kuliah di China dan dipulangkan ke Tanah Air yang sempat menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
"Kalau untuk yang suspect, sejauh ini di Kabupaten Probolinggo belum ada," ujar Shodiq di Pemkab Probolinggo.
Tidak hanya pihak PMI Kabupaten Probolinggo yang meradang. Kepala Dinas Kesehatan setempat, dr. Anang Budi Joelijanto juga menyayangkan peredaran surat dari PMI Jatim. Hal ini menimbulkan keresahan masyarakat dan mis-level antara pimpinan daerah.
“Dari semua mahasiswa yang menjalani observasi di Natuna, tak satupun menunjukkan tanda-tanda sakit. Sehingga mereka mendapatkan surat kesehatan dari Kementerian Kesehatan," kata Anang.
Anang pun mengimbau, warga tidak resah dengan adanya surat edaran dari PMI Jatim. Soalnya angka kematian yang disebabkan virus Corona sangat kecil.
"Yang perlu diperhatikan dan yang membuat kita hati-hati adalah penyebarannya bukan dampak dari Corona," kata Anang.
Copot Ketua Pelaksana PMI
Anggota DPR RI, Hasan Aminuddin turut mengomentari SE PMI Jatim yang dinilainya menyesatkan.
"SE yang dikeluarkan Ketua Harian PMI Jatim menyesatkan, membuat panik masyarakat. Padahal kan sudah diingatkan oleh Presiden, agar semua tokoh tidak melakukan clometan bicara tentang virus Corona," kata Hasan ditemui di Probolinggo.
Mantan Bupati Probolinggo ini mengaku, dirinya tersinggung terkait SE PMI Jatim.
"Maka dari itu, kami selaku wakil rakyat mendesak Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah sebagai pembina PMI melalui Ketua Umum PMI, Pak Imam Utomo agar memberhentikan dan mencopot ketua harian PMI Jatim," katanya.
Advertisement