Hebatnya Keadilan dan Hakikat Pemberian Sang Khaliq
Asy-Syaikh Al-Imam Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atha'illah As-Sakandari dalam Kitab Al-Hikam pasal 60, beliau menulis :
لاصغيرة اذا قابلك عدله ولاكبيرة اذا واجهك فضله
"Tidak ada dosa kecil jika Allah menghadapi engkau dengan keadilan-Nya, dan tidak ada dosa besar jika Allah menghadapimu dengan karunia-Nya."
Untuk lebih jauh memahami masalah tersebut, berikut penjelasan (syarah) disampaikan Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan Al-Husaini:
Dalam perspektif Asy-Syaikh Al-Imam Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atha'illah As-Sakandari tentang makna hakikat Adil adalah: "Yang dinamakan Adil yaitu: pelaksanaan hukum Allah di dalam kerajan-Nya yang tidak ada yang bisa menentangnya. Apabila sifat adilnya Allah itu dilaksanakan pada orang yang di benci Allah, maka batal semua kebaikannya, dan dosa kecilnya akan menjadi dosa besar.
Sedangkan Asy-Syaikh Al-Imam Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari mendefinisikan makna hakikat Fadhol yaitu: Hakikat Fadhol Allah adalah Pemberian Allah kepada hamba-Nya yang tidak butuh balasan makhluk-Nya. Apabila sifat Fadhol-Nya Allah ini diberikan pada hamba-Nya yang dicintai-Nya, dosa dan kesalahan yang besar akan di anggap kecil oleh Allah.
Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada dosa besar jika disertai dengan istighfar [minta ampun], dan tidak dapat dianggap dosa kecil jika dikerjakan terus menerus (istiqamah dan Dawam)."
Sahabat Nabi yang bernama Yahya bin Muadz Rodhiyallohu 'Anhu dalam berdoa ia berkata: "Ya Tuhanku, jika Engkau kasihan kepadaku, Engkau ampunkanlah semua dosaku, tetapi jika Engkau murka kepadaku, jangan Engkau terima amal kebaikanku.''
Asy-Syaikh Al-Imam As-Sayyid Abu Hasan As-Syadzili Al-Hasani Rodhiyallohu'Anhu berkata dalam do’anya: "Ya Robbi, Semoga amal jelekku Engkau jadikan seperti amal jeleknya orang yang Engkau cintai, dan amal kebaikanku jangan Engkau jadikan seperti kebaikannya orang yang Engkau benci dan Engkau murkai".
Kesimpulan:
Cinta Allah adalah Anugerah terindah bagi para kekasih Allah.
Cinta Allah hanya bisa diraih oleh orang-orang yang bersungguh-sungguh dan istiqamah, (komitmen dan konsisten) bertakwa kepada Allah, menjalankan semua Perintah-Nya, menjauhi Larangan-Nya".
Cinta Allah menghapus semua dosa-dosa.
Allah Maha Adil dan Maha Terbaik Fadhol-Nya, hanya kepada-Nya tempat kita berharap.
*) Sumber: Asy-Syaikh Al-Imam Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari, Kitab Al-Hikam, Pasal 60.
Advertisement