Hebat! Anggota Kopasus Ini Temukan Korban Longsor dengan Tenaga Dalam
Tak hanya ditakuti di medan perang, anggota Kopassus ternyata juga disegani saat evakuasi pencarian korban longsor di Kampung Maseng, Cijeruk, Bogor. Saat melakukan evakuasi ini, salah satu anggota Kopassus menggunakan tenaga dalam saat mencari korban longsor. Hasilnya, tiga orang korban bisa ditemukan dengan menggunakan tenaga dalam yang dimiliki anggota Kopassus.
"Dari kemarin kan dilakukan pencarian korban tersebut, akan tetapi ya mungkin belum diketemukan. Maka dari itu, Komandan Batalion Mayor Inf Wahyo Yuniartoto memerintahkan kami unit penanggulangan bencana untuk langsung terjun ke lapangan," ujar salah satu tim pencari korban dari anggota Kopassus, Lettu Arief Rahman, Rabu 7 Februari 2018.
Dari hasil koordinasi dengan Komandan Batalion, anggota Kopasus yang terjun di lapangan diminta untuk menggunakan kemampuan personil yang mempunyai tenaga dalam. Arahan ini juga berdasarkan pengalaman Mayor Inf Wahyu Yuniartoto. Salah satu anggota Kopasus memang ada yang ikut Perguruan Pencak Silat Merpati Putih.
Anggota Kopasus yang ikut Perguruan Pencak Silat Merpati Putih itu adalah Praka Pujiono. Praka Pujiono kemudian mulai mendeteksi posisi korban dengan tenaga dalam yang dimilikinya. Setelah menduga satu titik tempat korban tertimbun, dia kemudian mengarahkan ekskavator untuk melakukan penggalian.
"Dia dapat mendeteksi dengan tenaga dalamnya tersebut. Jadi, ketika hendak melakukan pencarian, dia melaksanakan pendeteksian terlebih dahulu, kemudian mengarahkan ekskavator. Kemudian digali sedikit, baru muncul (korbannya). Kemudian yang lainnya bantu gali pakai cangkul. Praka Pujiono yang melaksanakan getaran Merpati Putih ini," ucap Arief.
Hasilnya, kemarin tim evakuasi dari Kopasus menemukan tiga korban meninggal tertimpa longsoran pada pukul 09.40 WIB kemarin. Tiga korban yang ditemukan adalah Nani (30), dan dua anaknya, Aurel (2) serta Aldi (9). Sedangkan dua korban lainnya masih dicari, yakni Alan Maulana Yusuf (17) dan Adit (11).
Sebelumnya, lima orang dilaporkan hilang dalam kejadian itu. Mereka adalah ibu dan empat anaknya, yakni Nani, Alan, Aurel, Aldi, dan Adit. (amr)